mode selfie Google Pixel 10 (store.google.com)
Di sisi software, Google Pixel 10 photography menonjol berkat dukungan AI yang matang. Ada beberapa fitur menarik yang bisa kamu manfaatkan, meliputi night sight, astrofotografi, magic eraser, photo unblur, real tone, hingga camera coach berbasis Gemini AI. Hal ini membuat Pixel terasa seperti asisten pribadi yang selalu tahu bagaimana menghasilkan foto terbaik.
Sebaliknya, vivo X200 menawarkan pendekatan berbeda dengan mode kreatif hasil kolaborasi ZEISS. Misalnya, street photography mode, ZEISS multifocal portrait, hingga supermoon, menjadi fitur unik yang jarang ditemukan di smartphone lain. Ada juga AI erase untuk menghapus objek mengganggu dan VCS true color guna menjaga akurasi warna. Dengan vivo, kamu lebih leluasa berkreasi sesuai gaya fotografi pribadi. Dari perbedaan keduanya, Pixel 10 lebih menawarkan kepraktisan berbasis AI. Sedangkan vivo X200 terus melaju dengan membuka ruang kreasi lebih luas dengan mode fotografi artistik dan kolaborasi ZEISS.
Perbandingan kamera Google Pixel 10 vs vivo X200 memperlihatkan dua filosofi yang berbeda. Pixel 10 lebih mengutamakan konsistensi, naturalitas, dan kekuatan AI yang memudahkan siapa saja menghasilkan foto berkualitas tinggi. Sementara vivo X200 tampil lebih fleksibel, kaya mode, dan menawarkan sentuhan artistik khas ZEISS yang cocok bagi kreator dengan jiwa eksploratif.
Kalau kamu ingin hasil instan tanpa repot pengaturan, Pixel 10 adalah pilihan tepat. Namun, jika kamu suka mengeksplorasi gaya visual, bermain dengan zoom ekstrem, atau mengincar kamera depan yang superior, vivo X200 bisa jadi jawabannya. Pada akhirnya, pilihan terbaik ada di tanganmu, apakah lebih cocok dengan kepraktisan Pixel atau kebebasan kreasi dari vivo.