Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
POCO X3 Pro (commons.wikimedia.org/LOOOKI)

Intinya sih...

  • HP POCO hanya dijual secara online, membuatnya lebih murah tetapi rentan terhadap penipuan.

  • HP POCO masih memiliki iklan yang mengganggu dan merepotkan untuk dihilangkan.

  • Build quality HP POCO kurang bagus, dengan banyak keluhan dari pengguna sebelum perbaikan dilakukan.

POCO termasuk produsen HP di bawah naungan Xiaomi. Seperti jajaran HP Xiaomi lain, POCO berani menawarkan performa tinggi, chipset ngebut, kamera berkualitas, dan fitur menarik di harga yang sangat terjangkau. Oleh sebab itu, HP POCO sangat digemari, khususnya oleh kaum mendang-mending yang memiliki budget tipis.

Sayangnya, di balik kelebihan pasti ada kekurangan. Nyatanya, HP POCO juga tak luput dari berbagai kekurangan, seperti desain yang mencolok, build quality yang dipertanyakan, hingga software yang kurang maksimal. Nah, sebelum membeli HP POCO, penting buat kamu menyimak kekurangan-kekurangan tersebut di artikel ini!

1. HP POCO hanya dijual secara online

POCO M5 (mi.co.id)

Pada awal kemunculannya di Indonesia, POCO menjual produk mereka secara online dan offline. Uniknya, pada 2023 POCO mengubah strategi hanya menjual HP secara daring. Sebenarnya, melakukan jual beli secara online bukan hal yang buruk. Justru, strategi tersebut membuat HP POCO bisa semakin murah. Hanya saja, masih banyak orang yang tidak nyaman dengan perdagangan online. Pasalnya, jual beli online sangat rentan dengan penipuan, entah dari seller atau dari kurir yang mengantarkan paket.

2. HP POCO masih memiliki iklan

POCO M4 Pro (mi.co.id)

Sebagai produk Xiaomi, POCO tidak luput dari yang namanya iklan. Secara khusus, iklan di HP POCO sering terlihat di aplikasi bawaan seperti tema dan file manager. Tentunya, kehadiran iklan tersebut cukup mengganggu dan membuat pengalaman pengunaan tidak maksimal. Sebenarnya, kamu bisa menghilangkan iklan dengan beberapa cara, seperti memasang custom DNS atau mematikan notifikasi iklan di pengaturan. Hanya saja, cara tersebut cukup merepotkan dan gak semua orang enggan melakukannya. Alhasil, banyak orang yang tak mau membeli HP POCO karena kehadiran iklan yang dirasa cukup mengganggu.

3. HP POCO punya build quality yang tidak terlalu bagus

POCO X3 NFC (po.co)

POCO berfokus pada pasar HP murah, jadi pasti ada satu atau dua hal yang mereka pangkas demi memberikan harga yang miring. Dalam hal ini, build quality menjadi salah satunya. Sejak dulu, banyak pengguna yang mengeluhkan kalau HP POCO memiliki build quality yang buruk. Mulai dari bodi yang terlalu berat, bodi yang tidak kokoh, hingga mesin bermasalah semuanya sering dikeluhkan. Untungnya, saat ini POCO mulai berbenah dan masalah build quality mulai menghilang.

4. Software di HP POCO kurang optimal

POCO F2 Pro (po.co)

Sebagai produsen yang dinaungi oleh Xiaomi, tentunya POCO menggunakan OS yang sama dengan Xiaomi, yaitu MIUI dan HyperOS. Uniknya, kedua OS tersebut merupakan OS yang sering dikeluhkan oleh pengguna. Pasalnya, MIUI dan HyperOS terkesan seperti OS yang setengah-setengah dan memiliki software yang tidak optimal.

Contohnya, software di MIUI dan HyperOS sering mengalami crash. Selain itu, berbagai bug seperti tidak bisa membuka kamera dan tidak bisa menyalakan hotspot juga sering terjadi. Belum lagi, update software di HP POCO juga tidak jelas sehingga para pengguna tidak yakin apakah semua masalah tersebut akan terselesaikan atau tidak. Akhirnya, para pengguna HP POCO sering memasang custom ROM.

5. HP POCO memiliki desain yang terlalu mencolok

POCO X4 Pro 5G (mi.com)

Jika kamu ingin tampil sederhana dan low profile, sepertinya HP POCO bukan pilihan terbaik. Sebab, sejak dulu HP POCO selalu memberikan desain yang sangat mencolok dan ngejreng. Modul kamera besar, warna kuning yang sangat terang, hingga tulisan "POCO" super besar bisa kamu temukan di bagian belakang HP.

Selain itu, HP POCO juga terkenal karena memiliki bobot yang berat. Tak tanggung-tanggung, beberapa HP POCO seperti POCO X3 Pro punya bobot mencapai 215 gram. Jika seberat itu, maka HP POCO kurang nyaman digenggam, apalagi dengan satu tangan. Uniknya, saat ini POCO mulai berbenah dan mengubah desain HP mereka menjadi lebih elegan. Kemungkinan, hal tersebut dilakukan untuk menarik lebih banyak konsumen.

Jika melihat semua kekurangan tersebut, POCO masih harus membenahi banyak hal. Jika POCO tidak melakukannya, penjualan HP mereka tak akan naik. POCO memang produsen yang memiliki pasar spesifik, namun, alangkah baiknya jika POCO bisa melebarkan sayap untuk menggaet konsumen mainstream.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team