Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi iPhone 16 (unsplash.com/@amanz)

Intinya sih...

  • Gesture mendukung desain layar penuh tanpa tombolDesain layar penuh memungkinkan tampilan lebih luas dan imersif tanpa gangguan elemen fisik. Apple mengembangkan sistem navigasi gesture untuk mengintegrasikan kontrol langsung melalui layar sentuh.

  • Apple mempertahankan filosofi dan inovasiApple selalu mengedepankan kesederhanaan dalam desain dan pengalaman pengguna. Penggunaan gesture pengganti tombol adalah bagian dari upaya menyederhanakan antarmuka dan mengurangi elemenn tidak perlu.

  • Integrasi gestur dianggap lebih konsistenIntegrasi gesture di iPhone dirancang agar konsisten di seluruh sistem dan aplikasi. Gesture seperti swipe dari kiri untuk kembali atau swipe ke atas untuk

Sejak diperkenalkannya iPhone X pada 2017, Apple resmi menghilangkan tombol Home dan menggantinya dengan sistem navigasi gesture. Perubahan ini menandai awal dari era baru antarmuka iPhone yang lebih modern dan responsif. Tidak hanya soal estetika, navigasi gesture juga dirancang untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih intuitif dan efisien.

Berbeda dengan kebanyakan smartphone Android yang mengandalkan tiga tombol navigasi di layar, iPhone justru mengandalkan gerakan sederhana seperti usapan dan gesekan. Keputusan ini sejalan dengan filosofi Apple yang menekankan kesederhanaan dan kemurnian desain. Lalu, apa sebenarnya alasan utama Apple memilih gesture dibanding tombol virtual? Mari telusuri!

1. Gesture mendukung desain layar penuh tanpa tombol

potret iPhone 13 (unsplash.com/@sahejbrar_)

Desain layar penuh tanpa tombol pada iPhone memungkinkan tampilan lebih luas dan imersif tanpa gangguan elemen fisik. Menghilangkan tombol Home membuat Apple mampu memaksimalkan penggunaan layar untuk konten. Hal ini juga mendukung tren desain modern lebih minimalis dan elegan. Untuk menggantikan tombol, Apple mengembangkan sistem navigasi gesture yang mengintegrasikan kontrol langsung melalui layar sentuh.

2. Apple mempertahankan filosofi dan inovasi

potret iPhone X (unsplash.com/@jessbaileydesigns)

Apple selalu mengedepankan kesederhanaan dalam desain dan pengalaman pengguna. Filosofi mereka adalah menciptakan teknologi yang intuitif, sehingga kita sebagai pengguna tidak perlu berpikir keras untuk mengoperasikannya. Penggunaan gesture pengganti tombol adalah bagian dari upaya menyederhanakan antarmuka dan mengurangi elemenn tidak perlu. Berkat pendekatan ini, Apple berusaha membuat interaksi terasa alami dan menyatu dengan gerakan sehari-hari.

3. Integrasi gestur dianggap lebih konsisten

potret iPhone 15 (unsplash.com/@phuckhangmobile)

Integrasi gesture di iPhone dirancang agar konsisten di seluruh sistem dan aplikasi. Gesture seperti swipe dari kiri untuk kembali atau swipe ke atas untuk kembali ke Home berlaku di hampir semua situasi. Ini membuat navigasi terasa lebih smooth dan mudah dipelajari. Konsistensi ini juga mengurangi kebingungan pengguna, karena tidak perlu lagi mencari letak tombol di berbagai aplikasi.

4. Transisi dari tombol fisik yang ditinggalkan

potret iPhone dengan tombol home (pexels.com/@jeshoots)

Transisi dari tombol fisik ke gesture dilakukan Apple secara bertahap dan terencana. Sebelum iPhone X, pengguna sudah diperkenalkan dengan berbagai gesture seperti swipe to unlock dan pinch to zoom. Hal ini membuat pengguna lebih siap saat akhirnya tombol Home dihilangkan. Apple memastikan transisi ini terasa alami dengan animasi halus dan panduan intuitif saat pertama kali digunakan.

5. Gesture punya keunggulan pada fleksibilitas

potret iPhone 16 (unsplash.com/@amanz)

Gesture pada iPhone memberikan keunggulan dalam fleksibilitas dan responsivitas dibanding tombol tradisional. Navigasi menjadi lebih cepat karena tidak bergantung pada area tertentu di layar. Pengguna bisa berpindah aplikasi, kembali ke layar utama, atau membuka multitasking hanya dengan satu usapan. Selain itu, transisi antar fungsi terasa lebih smooth berkat animasi responsif dan presisi.

Tips agar pengguna baru terbiasa dengan gesture iPhone:

  1. Luangkan waktu menjelajahi gerakan dasar seperti swipe up untuk Home dan swipe & hold untuk multitasking.

  2. Gunakan panduan gesture interaktif yang muncul saat pertama kali mengatur perangkat.

  3. Latih kebiasaan dengan membuka dan berpindah antar aplikasi secara rutin tanpa tombol.

  4. Aktifkan Reachability di pengaturan untuk memudahkan penggunaan satu tangan.

Kesimpulannya, Apple memilih navigasi gesture karena ingin menghadirkan pengalaman pengguna lebih bersih, alami, dan modern, sejalan dengan hilangnya tombol Home. Meski Android awalnya menggunakan tiga tombol, kini sebagian besar merek Android juga menambahkan opsi navigasi gesture, walaupun tetap menyediakan navigasi tradisional. Kalau menurutmu, lebih nyaman gesture, atau justru navigasi konvensional Android?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team