Sejak diciptakan pada 1990an, realitas virtual (VR) dan headset-nya digadang-gadang akan menjadi masa depan industri hiburan. Benar saja, dimulai dari proyek Oculus Rift pada 2012, hingga saat ini, dari Sony PlayStation (PS), Samsung, hingga Google berlomba-lomba mengembangkan headset VR-nya sendiri.
Sudah nonton film "Ready Player One" karya Stephen Spielberg atau anime "Sword Art Online"? Begitulah kinerja headset VR. Dengan headset VR berkualitas tinggi, kamu dapat "berkelana" ke satu tempat secara virtual atau bahkan, kamu dapat menjadi tokoh di video game, sehingga memberikan pengalaman gaming yang lebih imersif.
Sebelum membeli headset VR, ada beberapa faktor yang pertama-tama harus kamu pertimbangkan, yaitu:
- Resolusi: Semakin tinggi, tentu tampilan akan semakin nyaman di mata.
- Field of View (FoV): Semakin lebar sudutnya, pengalaman VR akan semakin imersif karena bisa melihat lingkungan sekitar.
- Refresh rate: Semakin tinggi, maka tampilan akan semakin halus
- Degrees of Freedom (DoF): Terbagi menjadi 3 dan 6. 3DoF hanya mendukung gerakan kepala, sementara 6DoF juga mengikuti gerakan badan.
- Tracking: Terbagi menjadi 2, inside out (menggunakan kamera dalam) dan outside-out (menggunakan sensor eksternal). Masih terhubung dengan DoF, inside out menawarkan mobilitas, namun tinggi latensi dan rendah akurasi, sementara outside out menawarkan latensi rendah dan akuransi tinggi.
- Tampilan: Biasanya menggunakan OLED, LCD, dan AMOLED.
Zaman sekarang pun, game-game VR seperti Beat Saber, Just Dance, The Elder Scroll V: Skyrim, No Man Sky, hingga Half-Life: Alyx semakin dilirik dan membuat tubuhmu semakin aktif! Kalau tidak sempat olahraga pun, VR bisa dijadikan alternatif untuk aktif bergerak tanpa perlu keluar rumah.
Siapa yang pernah menjajal VR? Kalau kamu belum pernah, tertarik untuk menjajal? Jika iya, inilah 7 headset VR terbaik untuk kamu gamer PC dan konsol segala kategori. Siapkan dompetmu!