Motorola adalah salah satu merek legendaris yang pernah menguasai pasar smartphone di Indonesia sebelum era smartphone modern berkembang pesat seperti sekarang. Mereka sempat aktif merilis perangkat secara resmi hingga 2017, sebelum akhirnya menghilang dari peredaran. Periode vakum yang cukup panjang ini membuat kehadiran Motorola perlahan terlupakan oleh banyak pengguna.
Setelah absen selama kurang lebih delapan tahun, Motorola kembali mencoba bangkit dan menarik perhatian konsumen Indonesia. Kehadiran mereka pada 2025 membawa angin segar melalui hadirnya produk-produk baru yang ditawarkan memiliki nilai menarik dari segi fitur, desain, dan pengalaman penggunaan. Meski begitu, membangun kembali posisi di pasar yang kompetitif setelah lama tidak aktif tentu bukan pekerjaan yang mudah.
Meski Motorola menunjukkan perkembangan yang patut diapresiasi, perjalanan mereka masih dibayangi berbagai tantangan yang cukup signifikan. Banyak calon pengguna yang mulai melirik Motorola karena pendekatan software dan kualitas hardware yang kuat, tetapi keputusan membeli sangat dipengaruhi oleh kekuatan branding. Di tengah persaingan yang semakin sengit, setiap celah bisa menghambat laju mereka. Untuk memahami situasi ini, kamu perlu melihat tiga hambatan terbesar yang membuat Motorola belum bisa melaju secepat kompetitornya.
