Padahal fungsi dan kemampuannya kalah dibanding smartphone, tapi kok bisa makin populer, ya?
Jawabannya adalah karena faktor kesehatan mental dan ketenangan hidup. Penggunaan smartphone disebut sebagai pemicu masalah kesehatan mental di kalangan penggunanya. Oleh karena itu Gen Z di Amerika Serikan mulai banyak yang beralih ke feature phone yang fungsinya lebih sedikit sehingga mereka bisa fokus ke HP sebagai alat komunikasi saja.
Tren populernya feature phone tersebut semakin diperkuat oleh ajakan para influencer Gen Z di Amerika Serikat. Melansir CNBC, Jose Briones, seorang influencer feature phone, mengungkap bahwa Gen Z mulai bosan dengan layar sehingga memilih untuk mengganti smartphone dengan HP jadul atau feature phone.
“Saya pikir Anda bisa melihatnya dengan populasi Gen Z tertentu — mereka bosan dengan layar,” kata Jose Briones.
Jose Briones mengungkapkan bahwa menggunakan smartphone memang lebih memicu masalah kesehatan mental. Karena itu para Gen Z memilih untuk mengganti smartphone mereka dengan HP jadul.
"Mereka tidak tahu apa yang terjadi dengan kesehatan mental (saat menggunakan smartphone) dan mereka berusaha melakukan pengurangan," ujar Briones.
Berbeda dengan smartphone, feature phone memang fungsinya terbatas, namun justru itu yang jadi kelebihannya. Dengan keterbatasan fungsi tersebut pengguna hanya akan terekspose oleh hal-hal penting saja. Menggunakan HP jadul juga dinilai lebih baik untuk kesehatan. Layar yang kecil dengan kualitas di bawah smartphone tentu membuat kita agak 'malas' berlama-lama melihat HP jadul.
Aplikasi media sosial juga tak banyak bisa diakses dengan feature phone. Membuat penggunanya merasa lebih sehat secara mental karena bisa mengurangi waktu di depan layar. Menggunakan HP jadul membuat penggunanya terlepas dari media sosial dan lebih terkoneksi dengan orang-orang terdekat.