Menjelang peluncuran produk terbaru dalam ajang Galaxy Unpacked pada 9 Juli 2025, tak ada salahnya menoleh sejenak performa laba produk Samsung yang lebih dulu hadir di pasar, yakni Samsung Galaxy S25 Series. Kabarnya, Samsung tengah menghadapi tekanan berat di kuartal kedua 2025. Dilansir Android Headlines, Rabu (2/7/2025), setelah mencatat rekor laba pada Q1 2025, Samsung tersebut justru melaporkan penurunan profitabilitas yang signifikan di kuartal berikutnya. Salah satu penyebab utamanya diduga berasal dari kinerja mengecewakan lini flagship terbarunya yaitu Galaxy S25.
Diluncurkan dengan antusiasme tinggi pada awal tahun, Samsung Galaxy S25 hadir mengusung desain baru dan fitur canggih yang sempat mendorong angka penjualan yang solid di awal peluncurannya. Namun, momentum tersebut tidak bertahan lama. Memasuki kuartal kedua 2025, laporan menunjukkan penurunan tajam dalam minat pasar bahkan lebih rendah dibanding pencapaian Galaxy S24 di periode yang sama tahun lalu.
Laporan dari The Korea Economic Daily (Hankyung) menyebut bahwa varian terbaru seperti Galaxy S25 Edge, yang digadang-gadang menjadi daya tarik berkat bodinya yang tipis, justru gagal memenuhi ekspektasi pasar. Penjualannya bahkan disindir "setipis bodinya" karena tercatat jauh di bawah proyeksi awal. Kondisi ini mendorong Samsung untuk memangkas produksi demi menghindari penumpukan stok (overstock).
Di tengah merosotnya performa profitabilitas dari lini flagship Galaxy S25, publik kini menanti langkah besar berikutnya dari Samsung. Mampukah lini smartphone lipat generasi terbaru yang akan segera diumumkan tak lama lagi bisa menjadi juru selamat untuk memulihkan kinerja laba di paruh kedua 2025? Simak analisis lengkapnya berikut!