Perbedaan Fast Charging dan Quick Charging, Lebih Aman Mana?

Perkembangan teknologi yang semakin maju mengubah fitur-fitur pada smartphone lebih canggih. Charging menjadi salah satu fitur dalam smartphone yang mengalami perubahan. Penggunaan smartphone yang hampir setiap hari harus didukung dengan daya baterai yang tidak cepat habis. Karena ketika baterai habis akan mengganggu pekerjaan saat mendesak.
Sekarang muncul fitur fast charging yang membuat kamu tidak perlu khawatir lagi. Smartphone kelas menengah dan atas (flagship) telah memberikan fitur fast charging. Smartphone yang sudah semakin kekinian sudah harus didukung dengan fitur ini.
Pasti dari kamu juga tidak asing dengan fitur quick charging. Meskipun kedua fitur ini terlihat sama namun ada perbedaan di antara mereka. Lalu apa perbedaan fast charger dan quick charger? Lalu manakah yang lebih aman?
1. Arti fast Charging dan quick Charging
Fast charging menjadi fitur pengisian daya baterai secara cepat menggunakan kabel. Dengan fitur ini pengguna mampu mengisi baterai smartphone dengan waktu yang singkat.
Sayangnya, fitur Fast charging ini tidak dapat digunakan untuk sembarang kabel. Fitur ini hanya bisa digunakan untuk kabel jenis USB Type-C. Sebuah charger dapat dikategorikan fast charging jika daya hantar listriknya sebesar 15 watt.
Fitur fast charging sebagai formulasi dari hasil perkalian satuan Ampere (A) dan Volt (V). Ampere (A) menunjukkan tegangan dan Volt (V) menunjukkan kuat arus. Hal ini bisa dicontohkan jika pengisian daya dilakukan dengan tegangan 5 Volt dan kuat arus 3 Ampere maka daya hantarnya mencapai 15 Watt.
Sedangkan, quick charging sebagai trademark dari Qualcomm yang merupakan salah satu perusahaan teknologi di Amerika Serikat. Qualcomm menyematkan quick charging dalam setiap smartphone yang dibuat.
Qualcomm menyematkan trademark ini pada produk charger yang sesuai dengan chipset smartphone yang mereka luncurkan juga. Hal ini dapat dilihat dari kerja sama yang dilakukan dengan ASUS yang menghasilkan Smartphone for Snapdragon.