Belum genap sebulan sejak iPhone 17 dirilis secara global, keputusan untuk melakukan upgrade perangkat sudah menjadi perbincangan yang cukup membingungkan bagi banyak calon pengguna. Pertimbangan utama biasanya terletak pada potensi nilai jual kembali (resale value), mengingat Apple hampir setiap tahun meluncurkan generasi terbaru. Faktor ini krusial karena perangkat Apple dikenal memiliki daya tahan harga yang lebih stabil dibandingkan merek lain di pasar smartphone global.
Jika dilihat dari sudut pandang akuntansi, produk iPhone cenderung mengalami depresiasi atau penyusutan nilai lebih lambat dibandingkan perangkat Android. Data dari ecoATM menunjukkan bahwa iPhone mampu mempertahankan sekitar 55–80 persen dari nilai awalnya dalam 12 bulan pertama, tergantung model dan kondisi. Fenomena ini membuat iPhone tidak hanya dipandang sebagai gawai semata, tetapi juga sebagai aset teknologi yang masih memiliki nilai jual setelah digunakan.
Kehadiran iPhone 17 Series menjadi momentum menarik untuk melihat perbandingannya dengan iPhone 16 maupun generasi sebelumnya. Perlu diketahui bahwa ulasan ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan membeli, menahan, atau menjual produk maupun bentuk investasi terkait. Segala keputusan tetap sepenuhnya berada di tangan pembaca. Mari simak penjelasan berikut untuk memperoleh gambaran yang lebih menyeluruh.