Samsung Galaxy Watch Ultra (IDN Times/Fatkhur Rozi)
Galaxy Watch Ultra dibekali prosesor Exynos W1000 berbasis teknologi 3nm. Prosesor ini memastikan performa smartwatch jadi lebih efisien, dengan peningkatan hingga 30%. Chip ini memang dirancang khusus untuk wearable. Ia menggunakan satu inti Cortex-A781 besar yang berjalan pada 1,6 GHz dan 4 inti Cortex-A551 berdaya rendah yang berjalan pada 1,5 GHz. GPU yang terpasang adalah Mali-G68.
Sepanjang penggunaan, performa smartwatch ini cukup smooth dan responsif. Transisi antar olahraga bisa dijalankan dengan smooth dan membuka fungsi atau fitur juga terasa nyaman tanpa ada kendala atau lag sama sekali.
Bicara soal performa, tentu baterai juga harus jadi perhatian lantan Samsung mengklaim bahwa peningkatan baterai adalah salah satu poin menarik di Galaxy Watch Ultra. Patut dicatat bahwa Galaxy Watch Ultra ditenagai oleh baterai 590 mAh, sama seperti Galaxy Watch5 Pro dari dua tahun lalu. Meski begitu, daya tahan baterainya cukup oke untuk smartwatch dari Samsung.
Sepanjang pengujian dengan menyalakan fitur Allways on Display, Raise-to-Wake, HR measurements, serta melakukan workouts ringan, daya tahan baterainya mampu bertahan sekitar 50 jam. Cukup baik untuk smartwatch Samsung, meski ya tetap kalah dibanding beberapa smartwatch lain.
Sayangnya, pengisian daya Galaxy Ultra ini terbilang cukup lambat. Butuh waktu hampir dua jam untuk mengisi daya dari hampir 2% ke 100% menggunakan charger bawaannya.