Rumor Harga Galaxy Z Flip FE Lebih Murah dari Z Flip7, Apa Worth It?

Intinya sih...
Strategi harga Samsung memunculkan tanda tanya besar
Galaxy Z Flip FE gabungan komponen Flip5 dan Flip6
Risiko produk nanggung karena selisih harga yang tidak terlalu besar dari Flip7
Samsung tengah bersiap menambah lini smartphone lipat lewat kehadiran Galaxy Z Flip FE. Menjelang peluncuran yang tinggal menghitung hari, banyak pihak mulai penasaran terhadap rumor harga jual perangkat ini. Namun, alih-alih menjadi angin segar, kabar yang beredar justru menimbulkan banyak pertanyaan soal strategi marketing Samsung dalam menghadirkan varian ini.
Leaker kenamaan, Roland Quandt, dalam akun BlueSky menyebut Galaxy Z Flip FE akan dijual hanya €100 (Rp1,8 juta) lebih murah dari Galaxy Z Flip7. Selisih harga yang tergolong minim ini menuai perdebatan, mengingat Galaxy Z Flip7 digadang-gadang membawa peningkatan signifikan pada desain dan performa.
NotebookCheck juga melaporkan bahwa Galaxy Z Flip FE menggunakan perpaduan komponen yang ada pada Galaxy Z Flip5 dan Z Flip6 (yang kini dibanderol mulai Rp9,9 juta dalam kondisi refurbished di situs Amazon). Tak heran jika tampilannya diperkirakan terlihat lebih ‘lawas’ dibanding Galaxy Z Flip7.
Situasi ini menimbulkan keraguan di kalangan Galaxy Fans. Meski informasi tersebut masih bersifat spekulatif, rumor harga Galaxy Z Flip FE tetap menjadi sorotan jelang pengumuman resminya. Berikut adalah kabar selengkapnya!
1. Strategi harga Samsung patut dipertanyakan
Samsung dikenal sebagai produsen yang piawai menghadirkan beragam lini produk untuk menjangkau berbagai segmen pengguna. Namun, dalam kasus Galaxy Z Flip FE, strategi penetapan harganya justru menimbulkan tanda tanya besar. Dengan bocoran harga yang hanya sekitar Rp1,8 juta lebih murah dibanding Galaxy Z Flip7, publik mulai mempertanyakan apakah selisih tersebut layak untuk menjustifikasi penurunan spesifikasi yang cukup signifikan. Perbedaan harga yang terlalu tipis ini berisiko menghilangkan nilai ekonomis dari varian “Fan Edition” yang selama ini dikenal sebagai versi lebih terjangkau, namun, tetap seimbang dari flagship Samsung.
Keresahan konsumen terhadap strategi harga ini tak hanya berlaku untuk Flip FE. Menjelang acara Samsung Unpacked pada 9 Juli 2025 mendatang, perhatian publik juga tertuju pada potensi kenaikan harga Galaxy Z Flip7 dan Z Fold7. Melansir AndroidCentral, sebuah listing dari situs elektronik asal Italia memicu kekhawatiran setelah mengindikasikan adanya lonjakan harga sebesar Rp1,8 juta untuk Flip7 dan Rp3,7 juta untuk Fold7. Bagi penggemar yang berniat upgrade, potensi kenaikan ini menambah beban di tengah euforia peluncuran.
Namun, masih ada secercah harapan. Situs WinFuture membagikan bocoran terbaru yang sedikit meredakan kekhawatiran. Menurut laporan yang dikutip dari SamMobile, Galaxy Z Fold7 kemungkinan tetap dibanderol dengan harga mirip generasi sebelumnya. Ini memberi sedikit kelegaan bagi calon pembeli sekaligus menunjukkan bahwa Samsung mungkin masih mempertimbangkan daya beli pasar di tengah tekanan untuk terus berinovasi.
Strategi harga menjadi senjata utama untuk menarik pengguna baru. Sebagai contoh, Motorola secara gamblang membedakan harga antara Razr 60 dan Razr 60 Ultra guna merefleksikan perbedaan spesifikasinya. Hal yang berbeda justru dilakukan oleh Samsung yang seolah tidak memberikan ruang harga yang cukup untuk menunjukkan jarak kualitas antara Flip FE dan Flip7. Jika Samsung tetap memilih pendekatan ini, mereka berisiko membuat konsumen merasa kurang diuntungkan, terutama bagi mereka yang mencari nilai terbaik dari uang yang dikeluarkan.
2. Galaxy Z Flip FE kabarnya akan memadukan komponen dari Galaxy Z Flip5 dan Z Flip6
Rumor yang beredar menyebutkan bahwa Galaxy Z Flip FE akan menjadi semacam “perpaduan warisan” dari Galaxy Z Flip5 dan Galaxy Z Flip6. Artinya, HP ini kemungkinan besar akan mengusung desain dan spesifikasi dari generasi sebelumnya, alih-alih membawa inovasi atau peningkatan besar seperti halnya Flip7. Secara visual, hal ini dapat membuat Flip FE terlihat ketinggalan zaman, terutama ketika disandingkan bersama model-model smartphone lipat keluaran terbaru. Di tengah pasar yang sangat dipengaruhi oleh first impression dan inovasi desain, ini berpotensi menjadi kelemahan yang mencolok.
Namun di sisi lain, keputusan Samsung merakit Flip FE memakai komponen lama bisa dilihat sebagai langkah efisien menekan biaya produksi. Lewat pemanfaatan teknologi serta material yang sudah matang, Samsung tampaknya ingin menawarkan perangkat lipat lebih terjangkau tanpa harus membangun ulang seluruh ekosistem. Sayangnya, bila harga akhir tetap tinggi, efisiensi ini tak terasa bagi konsumen. Justru akan muncul kesan bahwa Samsung sekadar “mendaur ulang” teknologi lama lalu menjualnya nyaris berharga premium.
3. Galaxy Z Flip FE berisiko jadi produk nanggung karena selisih harga yang tidak terlalu besar dari Flip7
Banderol selisih harga hanya sekitar Rp1,8 juta dari Galaxy Z Flip7, Galaxy Z Flip FE berpotensi menempati posisi yang membingungkan bagi konsumen. Bagi pengguna yang sudah siap mengeluarkan dana besar untuk membeli smartphone lipat, tambahan Rp1,8 juta mungkin terasa kecil dibanding peningkatan yang ditawarkan generasi terbaru. Alhasil, posisi produk Galaxy Z Flip FE terasa tanggung. Bisa dikatakan tidak cukup murah untuk disebut terjangkau, tetapi juga tidak cukup canggih untuk bersaing dengan model flagship. Kondisi semacam ini bisa menjadi blunder.
Dari sisi spesifikasi, Flip FE kabarnya hanya dibekali chipset Exynos 2400, bukan Exynos 2500 atau Snapdragon seperti pada Flip7 yang tentu berdampak pada performa. RAM-nya terbatas di 8 GB dipadukan opsi penyimpanan 128/256 GB. Spesifikasi ini jauh tertinggal dari Flip7 yang konon hadir di RAM 12 GB dan penyimpanan hingga 512 GB.
Layarnya pun masih menggunakan panel utama 6,7 inci dan layar cover 3,4 inci seperti pada Flip6. Namun, desainnya sedikit lebih tebal. Konfigurasi kamera belakang 50 MP + 12 MP serta kamera depan 10 MP juga menyerupai Galaxy Z Flip5. Bahkan, kapasitas baterai 4.000 mAh dan fitur tambahan seperti One UI 8 serta Galaxy AI hadir tanpa peningkatan yang signifikan. Semua ini memperkuat kesan bahwa Flip FE hanyalah produk transisi dengan daya tarik terbatas. Jika banderol harganya terlalu dekat dengan Flip7, relevansinya patut jadi dipertanyakan.
Situasi ini mencerminkan ketidaksesuaian antara positioning produk dan ekspektasi pasar. Konsumen menginginkan Fan Edition sebagai alternatif ekonomis dengan pengalaman flagship yang kian terasa. Namun, bila Flip FE hanya menawarkan spesifikasi lama dengan harga mendekati model baru, banyak yang mungkin langsung beralih ke Flip7 yang jelas lebih unggul. Hal ini bukan hanya berisiko menekan penjualan Flip FE, tetapi juga bisa mencoreng citra kuat lini Fan Edition yang selama ini cukup sukses di keluarga Galaxy S. Samsung perlu segera memperjelas diferensiasi produknya sebelum publik beralih ke kompetitor.
Menjelang peluncurannya yang disebut akan berlangsung pada 9 Juli 2025 mendatang, nasib Galaxy Z Flip FE masih berada di ranah spekulasi. Namun, jika rumor harga dan spesifikasi terbukti akurat, Samsung tampaknya perlu memikirkan ulang strategi penempatannya. Konsumen mungkin lebih memilih menambah sedikit biaya demi Flip7 yang jauh lebih modern dan powerful. Jadi, setelah tahu rumor ini, apakah Galaxy Z Flip FE masih worth it buat kamu?