ASUS Zenfone 12 Ultra (asus.com)
Setelah performa, kita mencermati eksterior keduanya, dimulai dari ASUS Zenfone 12 Ultra. Di sisi depannya yang datar, ada layar berpanel LTPO AMOLED E6 buatan Samsung yang memiliki bentang 6,78 inci, resolusi 1080 x 2400 piksel (Full HD+), variable refresh rate 1Hz hingga 120Hz, peak brightness 2500 nit, dan kaca pelindung Gorilla Glass Victus 2. Menariknya, kamu bisaa menaikkan refresh rate layarnya menjadi 144Hz ketika bermain game. Di tengah atas layarnya, ada punch hole berisi kamera swafoto 32MP dengan sensor RGBW dan perekaman video maksimal 1080p@30fps. Masih di sisi depan, ada juga speaker di earpiece dan pemindai sidik jjari di dalam layar.
Beralih ke sisi belakangnya yang datar, ada LED flash dan tiga kamera yang diletakkan di modul persegi panjang. Dari ketiganya, yang paling superior ialah kamera utama 50MP yang memakai sensor Sony Lytia 700 berukuran 1.156 inci, diafragma f/1.9, OIS, dan 2X lossless zoom. Ada tambahan fitur 6-axix hybrid gimbal stabilizer 4.0, membantu mengoreksi guncangan dengan kemiringan maksimum 5 derajat. Kaera utama smartphone ASUS ini sanggup merekam video 4K@60fps hingga 8K@30fps. Sisanya ialah kamera ultrawide 13MP dengan luas pandang 120 derajat dan perekaman video maksimum 4K@30fps, serta kamera telefoto 32MP dengan diafragma f/2.4, OIS, perbesaran optik 3X, dan perbesaran digital 30X.
Di bingkai ASUS Zenfone 12 Ultra yang datar, kamu dapat menjumpai berbagai komponen, kecuali bingkai kirinya yang polos, kamu dapat menjumpai tombol daya dan pengatur volume speaker di bingkai kanan. Lalu, smartphone ini mempunyai dua mikrofon, tersebar di bingkai bawah dan atas. Masih di bingkai bawah, juga ada soket USB Type C, speaker utama, serta dua slot kartu SIM yang juga bisa mendukung pemakaian kartu e-SIM. Nah, menariknya, ASUS masih melengkapi Zenfone 12 Ultra dengan audio jack 3,5 mm, fitur yang sudah langka di kelas smartphone papan atas sejak beberapa tahun lalu.