Sony Indonesia Hadirkan VENICE 2, Ini Spek dan Harganya!

VENICE 2 memiliki dua sensor gambar CMOS full-frame 36x24mm dengan sensitivitas hingga warna untuk sinematografi tingkat tertinggi. Meski ada dua, pengguna VENICE 2 mudah diganti sensornya. Sama-sama mendukung oversampling 4K, dua sensor full-frame VENICE 2 dibagi menjadi:

• 8.6K (sensor gambar terbaru VENICE 2): 8640x5760
• 6K (warisan dari seri VENICE pertama): 6048x4032

Selain itu, VENICE 2 bisa merekam dengan frame rate tinggi, yaitu 120 frame per second (120fps) di resolusi 4K dan 90fps di 6K. Dengan lisensi anamorphic, sensor 6K bisa merekam 4K/75fps di rasio aspek 4:3 dan 4K/72fps 6:5. Di sensor 8.6K, VENICE 2 mencapai 8.2K/72fps dan 5.5K/120fps.

Dukungan lensa Super35 anamorphic berarti VENICE 2 bisa menangkap momen dengan sempurna, menghasilkan efek flare hingga bokeh. Sensor 8.6K VENICE 2 bisa merekam 5.8K dengan aspek rasio aspek 6:5, sementara sensor 6K bisa merekam 4K dengan rasio aspek 6:5 dan 4:3.

Meski merekam 3:2, fitur Zoom to Fit VENICE 2 bisa menghasilkan tampilan 16:9 atau 17:9 di monitor untuk penilaian para sutradara, kru, dan sinematografer. Dengan firmware Version 2, fitur Zoom to Fit juga berlaku untuk lensa anamorphic.

VENICE 2 memiliki fitur Dual Base ISO di mana sensor 8.6K memiliki base ISO3200–ISO800, sementara sensor 6K memiliki base ISO2500–ISO500. Hasilnya, sensor 8.6K VENICE 2 memiliki latitudo 16 stops, sementara 6K memiliki 15+ sehingga lebih minim noise di berbagai skenario pencahayaan.

Melebihi DCI-P3 dan mewarisi color science VENICE pertama, VENICE 2 mendukung BT.2020, sehingga sensor gambar 8.6K dan 6K menghasilkan reproduksi dan separasi warna yang lebih realistis. Selain itu, sensor VENICE 2 memiliki kemampuan baca yang cepat sehingga mengurangi risiko jello effect yang rentan terjadi di sensor CMOS.

Selain mudah diganti sensornya, VENICE Extension System 2 menjamin fleksibilitas kamera saat merekam. Sistem ini mendukung perpanjangan kabel sensor 8.6K dan 6K VENICE 2 hingga 3m hingga 12m tanpa perangkat eksternal.

Fitur baru yang hadir di VENICE 2 adalah kemampuan perekaman X-OCN 16-bit tanpa komponen eksternal. Selain kemampuan sensor gambar yang mumpuni, pengguna juga bisa menangkap momen dengan format 4K ProRes 444 dan 422HQ. Hasilnya, VENICE 2 bisa dipasang dengan mudah ke gimbal hingga drone.

Seperti yang pertama, VENICE 2 memiliki mekanisme neutral density (ND) filter 8 step yang ada di sasis kamera dengan rentang dari 0,3 hingga 2,4. Selain lebih hemat waktu dalam mengganti filter eksternal, ND Filter juga meningkatkan fleksibilitas VENICE 2 saat dikontrol di drone atau saat merekam di bawah air.

Jika tersambung ke WiFi atau internet, file LUT, CDL, dan ART VENICE 2 bisa dipindahkan langsung ke kamera. Oleh sebab itu, memindahkan data dari VENICE 2 ke perangkat lain tak perlu lagi dengan kartu SD.

Dari segi keamanan, Sony mendesain VENICE 2 dengan daya tahan di kondisi ekstrem dan struktur rangka yang lebih kokoh. Ventilasi VENICE 2 didesain untuk mencegah debu, pasir, atau air menyelundup masuk ke dalam kamera. Kipas pendingin kamera bisa dibersihkan atau diganti dengan mudah.

Kamera ini juga memiliki layar kontrol di kedua sisinya yang dapat diakses oleh operator dan asisten. Layar asisten LCD menunjukkan akses cepat ke pengaturan, sementara layar OLED untuk operator menunjukkan pengaturan yang mudah untuk fitur-fitur VENICE 2, dari ND Filter, rana, FPS, white balance, hingga exposure. 

VENICE 2 memiliki dudukan lensa PL yang kompatibel dengan lensa Super35 dan full frame PL. Dudukan ini juga mendukung Teknologi Cooke/i dan ZEISS eXtended Data. Selain itu, ada dudukan lever lock E-mount yang kompatibel dengan lensa Sony dan lebih mudah diganti dan menghemat waktu saat produksi.

Portabel tetapi memiliki durabilitas tinggi, VENICE 2 mendukung kartu penyimpanan berkecepatan tinggi AXS 6.6Gbps, AXS-A1TS66 untuk perekaman 8K/60p. Selain itu, AXS Memory Card Reader di VENICE 2 juga mencakup AXS-AR3 melalui Thunderbolt 3.

Selain VENICE 2, Sony Indonesia juga memboyong lensa G-Master terbarunya, Sony FE 50mm F1.4 GM. Meluncur pada Februari 2023, apa yang ditawarkan FE 50mm F1.4 GM?

Teknologi lensa terbaru Sony menghadirkan resolusi dan bokeh dalam ukuran lensa yang ringkas nan ringan 50mm. Dengan aperture F/1.4, lensa menawarkan resolusi dan kontras realistis nan tajam untuk gambar diam maupun video, baik digunakan untuk mereka yang baru merintis atau yang sudah profesional.

Lalu, dua elemen extreme aspherical (XA) dengan presisi tinggi mengurangi distorsi dan aberasi secara efektif. Hasilnya, tangkapan resolusi tinggi. Desain optik anyar ini juga mengandalkan elemen kaca extra-low dispersion (ED) sehingga menekan aberasi kromatik untuk gambar jernih nan tajam yang colorful.

Kemudian, dengan kombinasi optik inovatif dan aperture melingkar 11 bilah maksimum, FE 50mm F1.4 GM mampu menghasilkan efek bokeh sempurna. Untuk menonjolkan subjek di frame, elemen XA mencegah bokeh onion-ring dan kebocoran warna dengan optimalisasi aberasi sferis selama proses desain dan produksi.

Saat auto focus (AF) digunakan, jarak pemfokusan minimum adalah 0,41m dan pembesaran maksimum 0,16x (0,38m dan 0,18x untuk manual focus/MF), fleksibel untuk memotret dan merekam. Elemen XA mempertahankan ketajaman di jarak fokus mana pun, dan digabung dengan bokeh halus dan depth, subjek jadi lebih menonjol.

Lalu, fokus lensa digerakkan oleh motor linier dinamis ekstrem (XD) dengan daya dorong tinggi dan algoritme kontrol andal. Hasilnya, fokus halus nan responsif untuk menghasilkan AF minim noise dan getaran. Dengan kata lain, lensa ini bisa digunakan untuk merekam 120fps dan mengikuti subjek secara mulus.

Linear Response MF memberikan respons MF setara lensa mekanis, respons dalam menghasilkan rack focus untuk merekam video atau film. Bisa disetel manual dari f/1.4 ke f/1.6, tombol kunci iris di lensa bisa diaktifkan sehingga ring aperture tak berubah. Dengan lensa ini, kamu bisa bebas berkreasi semaksimal mungkin.

Memadukan XA yang presisi, motor linear XD daya dorong tinggi, dan unit aperture melingkar baru, FE 50mm F1.4 GM didesain ringan dan ringkas untuk dibawa memotret atau merekam. Lensa ini memiliki diameter luar hanya 80,6mm dan panjang 96mm serta berat 516gr.

Sony mengandalkan proses Nano AR Coating II untuk menghasilkan lapisan tipis dan seragam di permukaan lensa. Lapisan ini mengurangi pantulan internal yang menyebabkan glare dan ghosting. Dengan begitu, tangkapan dengan kontras dan kejernihan luar biasa meski di bawah terik matahari atau cahaya terang lainnya.

Selain Nano AR Coating II, lensa depan dilapisi fluorin agar bebas sidik jari, debu, air, minyak, dan kontaminan lainnya sehingga tidak mudah kotor. Lapisan ini berarti lensa bisa dengan mudah dibersihkan. Dengan desain durabilitas tinggi, FE 50mm F1.4 GM bisa digunakan di dalam ruangan atau luar ruangan dengan kondisi menantang.

Lensa Sony FE 50mm F1.4 GM bisa kamu PO mulai dari 3 sampai 17 Maret 2023. Sony Indonesia mengumumkan harga FE 50mm F1.4 GM dipatok di kisaran Rp20.999.000. Pembelian selama masa PO tersebut berarti kesempatan mendapatkan tumbler CORKCICLE 16oz.

Lalu, bagaimana dengan harga kamera Sony VENICE 2? Sony Indonesia tidak mengungkapkan harganya secara tersurat. Namun, berdasarkan kabar yang diterima IDN Times dari Sony Indonesia, tersirat bahwa harga kamera tersebut dibanderol menyentuh sekitar Rp1,5 miliar. Cocok untuk mereka yang mau terjun ke dunia perfilman!