TECNO PHANTOM ULTIMATE 2 (youtube.com/TECNO Mobile)
Kehadiran PHANTOM Ultimate G Fold bukan sekadar ajang pamer teknologi. Ini justru merupakan sinyal kuat bahwa pemain baru mulai berani menantang dominasi Samsung di pasar smartphone lipat. Meski masih berupa konsep, keputusan TECNO untuk meluncurkan tri-fold berdekatan dengan ajang Galaxy Unpacked menunjukkan ambisi mereka untuk mencuri perhatian publik. Di era seperti sekarang, persepsi dan momentum peluncuran sering kali lebih menentukan daripada sekadar uraian spesifikasi.
Meski begitu, Samsung masih unggul dalam banyak aspek, mulai dari ekosistem perangkat yang terintegrasi, pengalaman pengguna yang konsisten, hingga loyalitas konsumen global yang sudah dibangun bertahun-tahun. Namun, bukan berarti mereka bisa leha-leha. Jika TECNO berhasil menjembatani jarak antara konsep dan produksi massal, bukan tidak mungkin tekanan terhadap dominasi Samsung akan datang dari arah yang selama ini tak terduga.
Masih terlalu cepat untuk menyimpulkan terlalu dini karena perangkat tersebut belum diluncurkan. Statusnya yang masih berupa konsep membuat banyak hal belum bisa diverifikasi secara pasti, mulai dari performa, daya tahan, hingga kesiapan software dan ekosistem pendukungnya. TECNO mungkin berhasil menarik perhatian di tahap awal, tetapi tantangan sesungguhnya baru dimulai ketika perangkat itu benar-benar masuk ke pasar dan bersaing langsung dengan produk komersial dari para pemain besar.
Walau terlihat menjanjikan, desain yang diusung tetap menyisakan tantangan. Ketika para pesaing tengah berlomba menciptakan perangkat lipat yang makin tipis dan ringan, TECNO justru masih terlihat cukup tebal. Ketika dilipat sepenuhnya, ketebalannya diperkirakan mencapai 13mm saat dilipat penuh. Ini mengingatkan kita pada perangkat lipat generasi awal yang masih terkesan bulky dan kurang nyaman saat digenggam. Sebagai perbandingan, Galaxy Z Fold 7 yang dikabarkan akan meluncur hanya setebal 8,9mm.
Walau form factor-nya memikat, era smartphone tri-fold masih berada di fase awal. Hingga kini, hanya Huawei yang benar-benar berhasil menghadirkan smartphone lipat tiga ke pasar konsumen. Samsung diprediksi akan menyusul lewat pengumuman resminya pada 9 Juli nanti. Sementara itu, TECNO tampaknya mencoba peruntungan untuk kedua kalinya di kategori ini. Namun, selama perangkat mereka belum masuk jalur produksi massal, gelar pelopor masih dipegang oleh pemain besar yang mampu menghadirkan produk nyata ke tangan pengguna.
Melihat bagaimana TECNO mencuri start memperkenalkan konsep tri-fold bersamaan dengan momentum peluncuran Galaxy G Fold pada bulan yang sama, kini sorotan tertuju pada respon publik dan kelanjutan pengembangannya. Apakah TECNO hanya mencoba cek ombak atau benar-benar siap menggeser peta persaingan dari dominasi para raksasa? Mari kita tunggu gebrakannya dalam waktu dekat.