Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi programmer sedang menulis kode di laptop (unsplash.com/Getty Images)

Intinya sih...

  • Prosesor kencang untuk performa maksimal, minimal Intel Core i5 atau AMD Ryzen 5, agar multitasking lancar dan aplikasi berat berjalan optimal.

  • Kapasitas RAM minimal 8GB, idealnya 16GB, untuk membuka banyak software sekaligus tanpa lemot saat belajar Teknik Informatika.

  • Pilih penyimpanan SSD minimal 256GB agar akses data lebih cepat dan workflow coding lebih efisien serta bebas hambatan.

Sebagai mahasiswa Teknik Informatika, memiliki laptop terbaik untuk coding adalah investasi penting yang tak boleh diabaikan. Laptop yang tepat akan mendukung berbagai aktivitas kuliah, mulai dari ngoding, membuat desain, sampai menjalankan simulasi berat tanpa hambatan. Dengan spesifikasi yang mendukung, kamu tak perlu khawatir laptop lemot saat mengerjakan tugas atau presentasi penting di kelas.

Tentu saja, laptop untuk programming berbeda dengan laptop biasa. Kamu harus memperhatikan prosesor, RAM, jenis penyimpanan, hingga daya tahan baterai supaya performanya tetap maksimal di segala situasi. Maka dari itu, supaya tidak salah pilih, simak tips memilih laptop yang tepat untuk mahasiswa Teknik Informatika berikut!

1. Prosesor kencang untuk performa maksimal

ilustrasi prosesor AMD Ryzen (amd-id.com)

Prosesor adalah otak dari laptopmu. Pilih laptop dengan prosesor minimal Intel Core i5 atau AMD Ryzen 5 untuk kebutuhan coding dasar dan multitasking harian. Kalau kamu sering menjalankan aplikasi berat, seperti software simulasi, virtual machine, atau desain grafis, sebaiknya pilih Intel Core i7 atau Ryzen 7 agar performanya lebih optimal. Prosesor yang kencang akan mempercepat proses kompilasi kode, membuka aplikasi berat lebih lancar, dan bikin multitasking tetap nyaman tanpa khawatir laptop lemot di tengah deadline tugas.

2. Kapasitas RAM minimal 8GB

ilustrasi RAM pada laptop (freepik.com/MrDm)

Untuk mendukung prosesor kencang, RAM juga harus memadai. RAM minimal 8GB adalah standar minimum untuk mahasiswa Teknik Informatika agar bisa membuka banyak software sekaligus tanpa lemot. Kalau bujet memungkinkan, RAM 16GB tentu lebih baik, apalagi kalau kamu sering menggunakan software berat seperti Android Studio, Visual Studio, atau software desain grafis. RAM yang besar akan meminimalkan kemungkinan laptop hang saat belajar.

3. Pilih penyimpanan SSD untuk akses data lebih cepat

ilustrasi SSD pada laptop (freepik.com/escapejaja)

Jangan ragu memilih laptop yang sudah dilengkapi SSD. Pilih SSD berkapasitas minimal 256GB supaya proses booting, membuka program, dan loading file lebih cepat dibandingkan HDD. Kalau kamu sering menyimpan banyak file project, dataset, dokumen tugas, dan software pendukung, SSD 512GB atau lebih sangat direkomendasikan. Dibandingkan HDD, SSD punya kecepatan baca-tulis lebih tinggi, daya tahan lebih baik, dan respons lebih gesit. Lewat SSD, workflow coding, compiling, hingga backup data jadi lebih efisien dan bebas hambatan.

4. Daya tahan baterai yang awet

ilustrasi pengisian daya laptop (freepik.com/user16766420)

Mahasiswa Teknik Informatika sering mobile. Jadi, pilih laptop dengan daya tahan baterai minimal 6–8 jam. Pastikan laptopmu menawarkan baterai tahan lama agar kamu tidak kerepotan mencari colokan di kelas atau di kafe. Baterai yang awet membuatmu lebih leluasa belajar, terutama saat ngoding yang memerlukan waktu lama. Dengan begitu, fokus belajar dan mengerjakan project pun tidak akan terganggu meski jauh dari stopkontak.

5. Perhatikan layar, desain, dan bobot agar kuliah lebih nyaman

ilustrasi laptop dengan layar lebar dan desain slim (freepik.com/freepik)

Resolusi minimal full HD (1920×1080) akan membuat tampilan lebih jernih dan detail sehingga nyaman untuk coding berjam-jam. Ukuran layar 14–15,6 inci bisa disesuaikan dengan kebutuhan mobilitas, semakin kecil layarnya, semakin mudah dibawa ke mana-mana. Selain itu, laptop yang ringan dan tipis akan lebih praktis dibawa ke kampus. Desain ergonomis pada keyboard dan touchpad juga penting supaya tangan tetap nyaman meski harus mengetik kode berjam-jam di kelas atau saat belajar mandiri.

6. Kartu grafis andal untuk proses desain dan visual yang lebih lancar

ilustrasi proses mendesain website (freepik.com/Frolopiaton Palm)

Kalau kamu berencana mendalami pengembangan game atau desain grafis, kartu grafis diskrit seperti NVIDIA GeForce GTX/RTX atau AMD Radeon RX series sangat disarankan. Kartu grafis dedicated ini mampu memproses grafis berat dengan lebih baik, memberikan tampilan visual yang detail, dan mempercepat proses rendering desain. Dengan dukungan GPU yang mumpuni, kamu bisa bekerja lebih cepat tanpa takut laptop hang saat membuka file desain berukuran besar atau menjalankan simulasi 3D.

7. Port dan konektivitas lengkap untuk mendukung aktivitas kuliah

ilustrasi port USB pada laptop (freepik.com/igorkoter)

Pastikan laptop memiliki port yang lengkap seperti USB-C, HDMI, dan slot kartu SD untuk mempermudah presentasi, memindahkan data, atau menghubungkan ke perangkat tambahan seperti proyektor atau monitor eksternal. Periksa juga dukungan WiFi 5 atau WiFi 6 agar koneksi internet tetap stabil saat mengunduh atau mengunggah file besar. Jangan lupakan keberadaan port LAN atau Ethernet jika kamu sering membutuhkan koneksi kabel untuk kecepatan internet maksimal. Lewat port dan konektivitas yang memadai, kegiatan coding, berbagi file, hingga diskusi kelompok secara online jadi lebih praktis tanpa ribet pakai adaptor tambahan.

Bagaimana, sudah siap berburu laptop baru? Yuk, cari referensi, baca ulasan, dan tanya ke teman-teman yang sudah lebih dulu berpengalaman. Jangan ragu juga untuk membagikan tips ini ke temanmu yang lagi bingung cari laptop. Semoga kamu menemukan laptop yang paling cocok, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team