Penentuan 1 Ramadan, 1 Syawal, dan 10 Dzulhijjah menjadi momen yang selalu dinanti-nantikan oleh umat Muslim di Indonesia. Salah satu metode yang biasa dilakukan untuk menentukan kapan jatuhnya masing-masing periode dalam perayaan hari besar ini adalah dengan melakukan pemantauan hilal (rukyatul hilal) di beberapa titik.
Di Indonesia, metode pemantauan hilal umumnya dilakukan menggunakan alat bantu berupa teleskop guna melihat derajat elongasi dan ketinggian hilal sebagai dasar pertimbangan lembaga falakiyah, perukyat yang sudah ditunjuk, dan ormas dalam menentukan awal bulan qamariah seperti awal puasa Ramadan, Hari Raya Idul Fitri, maupun Hari Raya Idul Adha yang nantinya akan dilaporkan ke pusat untuk ditetapkan bersama.
Performa teleskop yang baik akan membantu para pengamat (lembaga falakiyah, ormas, dan masyarakat umum) agar dapat melihat hilal dengan lebih jelas dan akurat tanpa mata telanjang. Bagi kamu seorang pemula yang kebetulan sedang mencari-cari teleskop yang pas untuk kebutuhan pemantauan hilal menjelang Idul Fitri atau Idul Adha, ada beberapa tips yang bisa kamu pertimbangkan dengan cermat sebelum membeli. Simak ulasannya lewat artikel berikut, yuk!