Shutterstock/Roman Kosolapov
Sekarang olahraga bukan hanya dilakukan secara fisik. Soalnya sekarang sudah ada cabang olahraga eSport yang memperlombakan online game. Layaknya atlet olahraga tradisional, para atlet eSport ini pun juga memiliki gaji yang cukup tinggi lho. Belum lagi kalau berhasil memenangkan suatu turnamen bergengsi. Tapi jangan salah guys! Meskipun olahraga ini gak menuntut aktivitas fisik yang berat, eSport juga memiliki semangat yang sama layaknya olahraga tradisional.
Kamu juga bisa merasakan semangat kompetisi yang menjunjung tinggi sportivitas di pertandingan-pertandingan eSport. Contohnya pertandingan cabang olahraga AOV Asian Games 2018 yang diselenggarakan pada hari Minggu 26 Agustus kemarin.
Bertempat di BritAma Arena, Kelapa Gading, AOV sukses menjadi laga pembuka eSport Asian Games 2018. Cabang olahraga ini diikuti oleh kontingen dari 8 negara termasuk dari Indonesia. Memang sih Indonesia gagal lolos dari laga penyisihan kedua, tapi Timnas AOV sempat mengimbangi tim asal Thailand yang jauh lebih berpengalaman lho. Meskipun belum berhasil, Timnas AOV tetap optimis dengan masa depan eSport tanah air. Uniknya, medali emas yang diperebutkan dalam cabor ini merupakan medali pertama yang muncul dalam sejarah eSport Asian Games lho!
Selain aksi heroik Glen “Kurus” Richard dan kawan-kawan Timnas AOV, dalam laga AOV Asian Games lalu juga terjadi peristiwa yang bersejarah guys. Bisa tebak apa? Yap, betul banget, yaitu keluarnya tim Tiongkok sebagai peraih medali emas pertama untuk cabang olahraga eSport Asian Games. Memang sih, sejak awal tim asal Tiongkok menunjukan keunggulan yang tidak bisa ditandingi oleh tim-tim lainnya.
Itu dia lima sisi positif dari kecanduan game. Dari lima poin di atas kamu bisa lihat bahwa selalu ada sisi positif dari semua hal. Pasti kamu gak nyangka kalau gamer bisa jadi atlet yang mewakili negara kan? Jadi, jangan langsung ambil kesimpulan kalau semua kecanduan itu sudah pasti buruk ya!