Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Age Verification

This content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.

Manhunt 2, game Rockstar yang picu kontroversi (dok. Rockstar Games/Manhunt 2)
Manhunt 2, game Rockstar yang picu kontroversi (dok. Rockstar Games/Manhunt 2)

Industri video game telah berlangsung lama, yaitu sejak era 1970-an. Sepanjang sejarahnya, berbagai peristiwa penting pun terjadi, seperti bermunculannya konsol serta judul game paling terkenal dan berpengaruh. Dari sekian banyak game yang pernah dirilis, bukan hanya ada yang meraih kesuksesan dan mendapatkan predikat terbaik, tetapi juga dicap sebagai game yang kontroversial. 

Game kontroversial biasanya adalah game yang memuat konten yang memicu protes pihak tertentu, salah satu penyebabnya adalah konten kekerasan eksplisit. Ada cukup banyak game kontroversial, bahkan sampai dilarang beredar di negara tertentu. Dari tema kekerasan kontroversial hingga gameplay provokatif, game-game berikut ini telah memicu perdebatan di kalangan pemain dan masyarakat luas. Apa saja game-game tersebut?

1. Mortal Kombat memicu dibentuknya badan rating video game

ilustrasi Mortal Kombat 11 (dok. NetherRealm Studios/Mortal Kombat 11)

Inilah salah satu game pertama di dunia yang memicu kontroversi. Game ini pertama kali dirilis pada tahun 1992. Mortal Kombat langsung menarik perhatian publik karena tingkat kekerasan dan brutalisme yang belum pernah ada sebelumnya. Serangkaian gerakan mematikan seperti finishing moves yang sangat eksplisit menjadi fokus utama perdebatan. Game Ini menjadi pemicu dibuatnya Entertainment Software Rating Board (ESRB), sistem peringkat yang menginformasikan pemain tentang konten game dan usia minimal. Meski demikian, Mortal Kombat sampai saat ini masih tetap menjadi salah satu game fighting terbaik.  

2. Grand Theft Auto (GTA) menuai kontroversi di berbagai negara

cover art GTA V (dok. Rockstar Games/GTA V)

Seri GTA pertama kali dirilis pada 1997 untuk PS1. Pada seri pertamanya saja, game ini sudah memicu kontroversi karena gameplay-nya mengizinkan pemain untuk melakukan kekerasan, pencurian mobil, dan aksi kriminal lainnya. Kontroversi ini semakin terlihat ketika GTA III diluncurkan pada 2001. Bukan tanpa alasan, game tersebut sudah hadir dalam grafis 3D sehingga aksi kekerasan dalam gameplay semakin tampak nyata. 

Game besutan Rockstar Games tersebut benar-benar menjadi salah satu game paling kontroversial sepanjang masa saat GTA: San Andreas dirilis. Di dalam game tersebut terdapat konten Hot Coffee yang berisi adegan tidak senonoh. Konten tersebut mendapatkan kecaman dari berbagai pihak hingga Rockstar akhirnya memutuskan menghapusnya dari peredaran. 

3. Manhunt adalah game horor jagal dengan konten mengerikan

game Manhunt (dol. Rockstar Games/Manhunt)

Kontroversi seputar game Manhunt adalah salah satu yang paling terkenal dalam industri game. Dirilis pada 2003 oleh Rockstar Games, game horor ini memicu kontroversi besar karena tingkat kekerasan dan kengerian yang sangat tinggi. Manhunt mengikuti kisah seorang narapidana yang terlibat dalam serangkaian pertempuran brutal melawan musuh-musuhnya dengan berbagai senjata improvisasi dan gerakan mematikan. Yang membuat game ini kontroversial adalah tingkat detail dalam presentasi eksekusi dan pembunuhan dalam game.

Dalam beberapa adegan, pembunuhan disajikan secara eksplisit dan sangat kejam. Kontroversi ini memicu kritik dari banyak kelompok masyarakat, terutama dari kalangan orang tua, pihak berwenang, dan organisasi anti-kekerasan. Sebagai tanggapan, beberapa toko ritel memutuskan untuk tidak menjual game ini. Beberapa negara juga melarang atau membatasi penjualannya.

4. Postal Series sajikan gameplay kekerasan dibalut dark comedy

ilustrasi game Postal 2 (dok. Running With Scissor/Postal)

Kontroversi game Postal berpusat pada tingkat kekerasan, konten eksplisit, dan tema ekstrem yang dihadirkan. Seri game ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh Running With Scissors. Game ini secara eksplisit menyajikan aksi brutal dan menggabungkannya dengan humor gelap.

Postal menampilkan karakter yang terlibat dalam tindakan kekerasan, seperti membunuh orang-orang secara brutal dengan berbagai senjata, termasuk pisau, senapan, dan benda-benda lainnya. Konten yang mengandung kekerasan berlebihan, humor gelap, dan kesadisan tersebut memicu kehebohan dan menarik perhatian dari berbagai pihak yang mengkhawatirkan dampak game ini terhadap moralitas dan perilaku pemain. Meski ada yang mengkritik game ini karena mengandung konten yang merendahkan dan mendorong kekerasan, ada juga yang menganggapnya sebagai bentuk satir atau cara untuk mengeksplorasi tema kontroversial dalam dunia virtual.

5. Call of Duty: Modern Warfare 2, misi No Russian tampilkan pembantaian sadis

ilustrasi CoD: MW 2 (dok. Activision/Call of Duty: Modern Warfare 2)

Inilah salah satu kontroversi paling terkenal dalam sejarah video game. Kontroversi yang paling terkenal terkait dengan game Call of Duty: Modern Warfare 2 adalah adegan dalam misi No Russian. Dalam misi ini, pemain berperan sebagai agen rahasia yang menyamar dan terlibat dalam serangan teroris di Bandara Internasional Rusia. Selama serangan tersebut, pemain diharuskan untuk membantai warga sipil yang tak bersalah.  

Adegan ini memicu kontroversi karena aksi pembunuhan massal yang eksplisit dan sadis. Sebagian penggemar mengkritik adegan ini karena dianggap tak bermoral dan menghina pihak tertentu. Pengembang Infinity Ward dan penerbit Activision berpendapat bahwa adegan tersebut dimaksudkan untuk menggambarkan kekejaman dan realitas perang modern serta memberikan dampak emosional yang kuat kepada pemain. Dalam Modern Warfare II versi 2022, misi No Russian dihapus oleh Infinity Ward guna menghormati semua pihak. 

6. Hatred dipenuhi aksi kekerasan ekstrem

ilustrasi game Hatred (dok. Destructive Creations/Hatred)

Dirilis pada 2015 oleh Destructive Creations, game ini menciptakan kehebohan karena tema sentralnya melibatkan karakter yang melakukan serangkaian pembunuhan massal tanpa alasan jelas. Di game ini pemain mengendalikan seorang karakter yang berniat untuk membunuh orang sebanyak mungkin. Aksi-aksi kekerasan dan pembunuhan dalam permainan ini sangat ekstrem dan eksplisit. 

Karakter utama digambarkan sebagai sosok yang sangat kejam dan tanpa belas kasihan. Kontroversi seputar Hatred memicu berbagai reaksi di kalangan pemain, industri, dan masyarakat umum. Beberapa orang mengkritik game ini karena mengandung konten kekerasan yang sangat berlebihan dan tidak pantas. Beberapa platform distribusi game seperti Steam sempat memilih untuk tidak menjual Hatred, tetapi akhirnya mengubah keputusannya setelah mendapatkan reaksi beragam dari masyarakat.

Melalui enam contoh game tersebut, menjadi jelas bahwa video game memiliki potensi untuk menghadirkan kontroversi besar karena representasi kekerasan ekstrem. Dari adegan pembunuhan sadis hingga tindakan kejahatan yang merusak, game-game ini telah menguji batasan moral dan sensitivitas dalam industri hiburan digital. Sementara beberapa orang percaya bahwa eksplorasi tema-tema gelap dan kontroversial adalah bagian dari kreativitas. Perdebatan tentang dampak kekerasan dalam video game masih akan terus berkembang seiring perkembangan industri game yang terus berkembang pesat. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team