Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
assasins-creed-3-remastered.jpg
Assassin's Creed 3 (dok. Ubisoft)

Intinya sih...

  • Mass Effect 3 menutup trilogi dengan ending kontroversial, mempengaruhi arah seri selanjutnya.

  • Assassin’s Creed 3 menjadi titik perubahan besar di dalam arah serinya, meninggalkan kesan mendalam bagi para pemain.

  • Gears of War 3 dianggap sebagai penutup yang pas bagi era Marcus Fenix, meskipun seri berlanjut dengan karakter yang sama.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setiap awal pasti memiliki akhir, termasuk di industri gaming. Ketika karakter atau cerita favorit pensiun, itu bisa jadi momen penuh resiko karena developer harus menutup cerita dengan cara yang memuaskan. Beberapa game menunjukkan bagaimana akhir sebuah era tidak hanya menutup perjalanan karena ikonik, tapi juga sering kali menandai perubahan formula, arah developer atau bahkan industri gaming secara umum. Menariknya, kebanyakan dari perpisahan ini berakhir dengan indah sebagai penutup yang layak setelah bertahun-tahun cerita dan perkembangan sebuah seri. Berikut 7 game terbaik yang mengakhiri sebuah era.

1. Mass Effect 3

Mass Effect 3 menjadi salah satu karya terakhir dari “BioWare versi lama”. Game ini menutup trilogi Mass Effect dengan akhir dari perjuangan Commander Shepard melawan Reapers. Semua pilihan pemain dari game sebelumnya terbawa hingga babak final sehingga dampaknya terus terasa di sepanjang cerita. Sayangnya, ekspektasi tinggi membuat ending game ini jadi sangat kontroversial, sampai BioWare merilis versi Extended Cut untuk meredakan kritik. Setelah game ini, Mass Effect: Andromeda memilih menjauh dari kisah Shepard dan Reapers, dan hingga kini belum jelas apakah Shepard akan kembali di game Mass Effect berikutnya.

2. Assassin’s Creed 3

Assassin’s Creed 3 menutup bagian cerita modern tentang Desmond Miles sekaligus menjadi titik perubahan besar di dalam arah serinya. Setelah game ini, Ubisoft sempat mengurangi porsi cerita modern, lalu memperkenalkannya kembali lewat karakter bernama Layla Hassan. Sayangnya, alur cerita modern versi Layla berantakan sehingga Ubisoft memutuskan menghapusnya di Assassin’s Creed Shadows. Banyak pemain masih melihat Assassin’s Creed 3 sebagai game paling penting di serinya dan hingga kini, sosok Desmond masih dirindukan oleh para pemain.

3. Gears of War 3

Gears of War 3 awalnya dipasarkan sebagai penutup kisah Marcus Fenix dan kawan-kawannya dengan menutup perannya dalam perang panjang melawan Locust sekaligus menjadi game terakhir yang digarap Epic Games. Game ini dianggap akhir yang pas bagi era Marcus, dengan gameplay yang matang, cerita penuh emosi dan momen berkesan. Meski Gears of War 4 dan Gears 5 tetap menghadirkan Marcus dan bahkan meninggalkan ending yang menggantung, terlihat jelas bahwa kreator serinya belum benar-benar siap melepaskan Marcus. Buktinya, Gears of War: E-Day mendatang akan kembali membawa Marcus.

4. God of War 3

God of War 3 menjadi penutup cerita Kratos di era mitologi Yunani dengan sangat megah. Game rilisan tahun 2010 ini menampilkan kisah balas dendam Kratos terhadap para dewa Olympus dalam sajian aksi epik yang kala itu sulit ditandingi game lain. Setelah game ini, perjalanan Kratos tak berhenti begitu saja. Pada tahun 2018, Santa Monica Studios “membangunkan” Kratos lewat game reboot berjudul God of War, yang kini berlatar di mitologi Nordik. Game tersebut hadir sebagai game reboot brilian yang menyuguhkan sisi baru Kratos tanpa melupakan masa lalunya yang mengesankan.

5. The Witcher 3: Wild Hunt

Beberapa pemain menilai trilogi The Witcher dari CD Projekt Red bisa disejajarkan dengan Mass Effect sebagai game aksi RPG dengan cerita yang masif. Tapi penutup kisah Geralt di The Witcher 3: Wild Hunt terasa jauh lebih emosional dan memuaskan. Setelah perjalanan panjang selama tiga game, game ini memberi kesempatan bagi Geralt untuk akhirnya beristirahat dengan tenang. Game ini juga menjadi titik balik bagi CD Projekt Red yang tadinya hanya dikenal sebagai developer game RPG asal Eropa, lalu naik kelas menjadi salah satu developer raksasa berbakat karena banyak pujian untuk game ini.

6. Uncharted 4: A Thief’s End

Uncharted 4: A Thief’s End menutup kisah Nathan Drake dengan cara yang sempurna di mana ia akhirnya bisa hidup damai bersama keluarga setelah petualangan panjang. Game ini tidak hanya jadi pencapaian besar dari sisi teknis dan cerita bagi Naughty Dog selaku developer, tapi juga dianggap sebagai salah satu game terpenting PlayStation. Kini, setelah bertahun-tahun berfokus pada seri The Last of Us dan Uncharted, Naughty Dog sedang menyiapkan IP baru berjudul Intergalactic: The Heretic Prophet, yang digadang-gadang bakal jadi game paling ambisius yang pernah mereka buat.

7. Batman: Arkham Knight

Batman: Arkham Knight tidak hanya mengakhiri kisah Bruce Wayne (yang kembali diperankan Kevin Conroy) di seri Batman Arkham, tapi juga bagi Rocksteady sebagai developer yang melambungkan standar game superhero lewat visual memukau, sistem combat yang matang dan dunia yang hidup. Sayangnya, hampir semua game DC lainnya setelah game ini seperti Gotham Knights dan Suicide Squad: Kill the Justice League, malah berakhir mengecewakan meski Batman kembali muncul. Rocksteady sendiri kabarnya saat ini tengah menyiapkan game Batman baru dengan harapan bisa merebut kembali hati para pemain lama.

Itulah tadi ulasan mengenai beberapa game terbaik yang mengakhiri sebuah era. Pernah memainkan game-game di atas?

Editorial Team