Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bermain game online (pexels.com/RODNAE Productions)

Kecurangan atau cheating dalam sebuah game merugikan pemain lain yang tidak melakukan kecurangan. Bayangkan saja, kamu sedang push rank di Counter Strike: Global Offensive, tahu-tahu harus mengalami derank karena tim musuh menggunakan spinbot.

Ingin menang di Fall Guys? Oh, tidak bisa. Ada cheater yang terbang dari garis start menuju garis finish.

Intinya, usaha kamu menjadi sia-sia karena keberadaan cheater. Lantas, apa sih alasan yang mendorong cheater untuk berbuat curang? Berikut fakta berbasis ilmiahnya, dilansir The Guardian, esports.net, dan sumber lainnya.

1. Harga diri, agar terlihat baik di depan orang lain

ilustrasi bermain game online (pexels.com/RODNAE Productions)

Mia Consalvo, peneliti sekaligus penulis buku bertajuk 'Cheating' mengembangkan konsep 'gaming capital' yang mendefinisikan posisi gamer dalam kelompok sebaya mereka. Melihat konsep ini, dapat dijelaskan bahwa kecurangan dilakukan karena gamer ingin mencapai kesuksesan atau posisi yang lebih tinggi dibandingkan kelompoknya.

Menurut Corey Butler, seorang psikolog, manajemen kesan menjadi motivasi utama untuk berbuat curang. Manajemen kesan adalah motivasi untuk melakukan kegiatan secara sadar atau tidak sadar untuk mendapatkan rasa hormat dari teman sebaya. Tekanan yang kuat untuk mempertahankan harga diri dapat menjelaskan keinginan gamer untuk berbuat curang.

2. Sifat game yang memang memberikan 'ruang' untuk curang

Editorial Team

Tonton lebih seru di