Tak hanya bocoran dari Swiss, sejumlah laporan dari wilayah lain juga menunjukkan lonjakan harga yang cukup signifikan. Di Amerika Serikat, GTA 6 dirumorkan akan dijual seharga 114.99 dolar AS. Apabila dikonversi ke kurs saat ini (1 USD = Rp16.865) maka dibanderol harga Rp1.938.000.
Sementara itu, di Inggris harganya disebut mencapai 99.99 poundsterling atau sekitar Rp2.162.000 (kurs 1 GBP = Rp21.632). Di kawasan Eropa, harga diperkirakan sekitar 104.99 euro atau kurang lebih Rp1.949.000 (1 euro = Rp18.574). Angka-angka ini jelas melampaui harga standar game AAA saat ini, bahkan hampir dua kali lipat dari harga Grand Theft Auto V saat rilis. Hal ini membuat para gamer makin waswas, apakah perilisan GTA 6 nanti benar-benar akan menguras kantong?
Perbedaan harga antar wilayah ini memunculkan beragam teori di kalangan komunitas gamer. Ada yang menduga biaya distribusi, pajak regional, hingga efek lanjutan dari tarif impor menjadi penyebab variasi tersebut. Spekulasi pun semakin liar. Apalagi Rockstar Games belum memberikan klarifikasi resmi terkait kisaran harga yang sebenarnya.
Hingga pengumuman resmi diluncurkan, gamer di seluruh dunia masih menahan napas. Apakah kebijakan ekonomi seperti tarif impor Trump benar-benar akan berimbas pada harga game masa depan? Lantas, apakah GTA 6 akan menjadi tolok ukur baru dalam industri game, bukan hanya dari segi kualitas, tetapi juga dari segi harga?
Jika harga GTA 6 benar-benar tembus 100 dolar AS, Rockstar Games harus memastikan bahwa setiap sen yang dikeluarkan gamer setimpal dengan pengalaman yang mereka dapatkan. Kalau kamu termasuk yang nunggu GTA 6, bagimana menurutmu soal harga ini? Masih optimis worth it atau mulai berpikir dua kali? Tulis pendapat kamu di kolom komentar.!