Sejak kesuksesannya dengan tokoh Ezio Auditore, Ubisoft harus memikirkan karakter baru yang dapat meneruskan jejak Ezio, sambil memperkenalkan hal baru yang belum pernah ada di Assassin's Creed sebelumnya.
Oleh karena itu, rilis pada 2012, "Assassin's Creed III" adalah sebuah uji coba yang... bisa dibilang gagal.
Mengambil latar sejarah Kemerdekaan Amerika Serikat (AS) dari jajahan Britania Raya, Assassin's Creed III menceritakan seorang assassin yang juga keturunan suku Indian Mohawk (Kanien'kehá:ka), Ratonhnhaké:ton (Connor Kenway), yang membantu AS mengusir Inggris serta melindungi desanya.
Selain memperkenalkan fitur memanjat pohon, Assassin's Creed III juga memperkenalkan sistem pertempuran kapal untuk pertama kalinya. Banyak ulasan yang memuji gaya bertarung Connor yang amat luwes dan double finisher-nya.
Sayangnya, game ini memiliki beberapa "kelemahan fatal", baik dari segi kontrol, game, hingga penulisan cerita. Dari segi penulisan cerita, Connor dibuat terlalu "congkak" untuk bertingkah manusiawi, atau terkesan "emo" karena tidak simpatik dengan lawan bicaranya.
Selain itu, Bapak Pendiri AS, George Washington, dibuat terlihat lemah dan bebal (ada beberapa kesempatan di mana seharusnya Washington dapat terbunuh dengan mudah!) sehingga beberapa kali, Connor harus menyelamatkan Washington.
Dari segi kontrol dan gameplay, kontrol stealth yang ada pada Assassin's Creed III juga memiliki banyak bug dan galat. Tidak jarang, game ini lambat dalam hal rendering, sehingga menyebabkan banyak glitch.
Assassin's Creed III awalnya hadir di konsol sebelum PS4. Kalau kamu tidak ingin repot beli PS3 atau XBOX 360, kamu bisa memainkannya di PC atau memainkannya dalam versi remastered bersama dengan Liberation.