Lucky menunjukkan game buatan Eternal Dream Studio, yaitu "The Sun Shines Over Us". (IDN Times/Nena Zakiah)
Studio game asal Lampung yang didirikan pada September 2017 ini memiliki tiga pendiri, yaitu Lucky Putra Dharmawan, Pray Cristanto, dan Yovin Yogantara. Game andalannya adalah "The Sun Shines Over Us" atau "Menggapai Matahari".
Dalam game visual novel naratif ini, kita akan berperan sebagai Mentari, korban perundungan (bullying) yang berusaha untuk pulih dari traumanya. Mengapa Eternal Dream Studio membuat game yang mengangkat isu sosial yang relate bagi sebagian besar orang?
"Itu core value perusahaan kami ke depannya. Kami mau membuat game yang heavily narrative dengan pesan-pesan yang setidaknya memberi sudut pandang baru," ungkap Lucky, ketika ditemui di Developer Space, salah satu ruangan di kantor Google Asia Pasifik di Singapura, pada Selasa (13/12/2022).
Dalam game tersebut, ada banyak isu seputar kesehatan mental yang diangkat, seperti post-traumatic stress disorder (PTSD). Menurut Lucky, game ini dibuat dengan dua tujuan utama, yaitu meningkatkan awareness seputar bullying dan dampaknya, serta memberi semangat dan dukungan kepada orang-orang yang pernah atau sedang di-bully.
"Dan selama dua tahun ini, banyak player yang mengirim e-mail untuk sekadar say thank you (karena) sudah bikin game ini dan membuat mereka merasa tidak sendirian," lanjutnya.