Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Binary Domain (dok. Sega)

Intinya sih...

  • The House of the Dead: Overkill menawarkan pengalaman shooter horor yang unik dengan gaya film grindhouse dan nilai replayability tinggi.

  • Dragon Force adalah game strategi dan RPG ambisius dengan pertempuran real-time hingga 200 pasukan, sayangnya hanya tersedia di konsol Sega Saturn.

  • Valkyria Chronicles menggabungkan strategi militer dan visual indah ala lukisan dalam cerita alternatif Perang Dunia II, sukses di PC dan konsol terkini setelah awalnya kurang mendapat perhatian.

Katalog game Sega dipenuhi dengan seri terkenal seperti Sonic the Hedgehog, Yakuza dan Streets of Rage namun dibalik semua gemerlap itu, ada cukup banyak game luar biasa yang kurang mendapat sorotan. Banyak di antaranya menjadi korban dari perilisan di waktu yang kurang tepat, kurangnya promosi atau bahkan hadir di platform yang kurang populer.

Kendati demikian, semua game tersebut memiliki satu hal yang sama yaitu ambisi yang besar untuk menjadi game berkualitas. Berikut 7 game Sega paling underrated untuk dicoba.

1. The House of the Dead: Overkill

The House of the Dead: Overkill merupakan game shooter bertema horor yang berbeda dari sejenisnya. Dirilis di Wii pada tahun 2009, game ini hadir dengan gaya film grindhouse, lengkap dengan efek film lawas, narasi berlebihan dan dialog vulgar. Setiap level meniru tema film horor klasik untuk menciptakan pengalaman yang lucu sekaligus seru. Kolaborasi antara Agen G yang kaku dan detektif Isaac Washington yang kasar justru menciptakan dinamika buddy cop yang menghibur. Selain itu, game ini juga punya nilai replayability yang tinggi, apalagi dengan fitur dual-wield senjata, senjata baru dan mode dengan tingkat kesulitan tinggi.

2. Dragon Force

Dragon Force merupakan game strategi dan RPG ambisius yang dirilis secara eksklusif untuk Sega Saturn pada tahun 1996. Pada game ini, pemain memilih satu dari delapan penguasa di benua Legendra yang masing-masing memiliki pasukan dan cerita uniknya, lalu bertempur dalam pertempuran real-time yang melibatkan hingga 200 pasukan di satu layar sekaligus. Game ini juga memadukan taktik, timing, sihir dan pergantian di tengah pertempuran. Sayangnya, karena hanya tersedia di konsol dengan basis pemain yang kecil, ada banyak pemain yang belum pernah mencicipinya.

3. Valkyria Chronicles

Valkyria Chronicles menyajikan perpaduan unik antara strategi militer dengan gaya visual indah ala lukisan. Berlatar di versi alternatif Eropa ketika Perang Dunia II, game ini mengikuti perjuangan pasukan kecil bernama Squad 7 melawan kekaisaran yang brutal. Dengan sistem combat inovatif bernama "BLiTZ" yang menggabungkan gerakan real-time dan aksi berbasis giliran, pemain bisa merasakan pengalaman taktis yang imersif. Meski awalnya dirilis secara eksklusif di PS3 pada tahun 2008 ketika genre strategi taktis mulai meredup, game ini tetap sangat diapresiasi dan akhirnya sukses ketika dirilis ulang di PC dan konsol terkini.

4. Binary Domain

Jika dilihat sekilas, Binary Domain mungkin terlihat seperti game third-person shooter biasa dengan sistem cover dan senjata futuristik namun di balik itu semua, game ini menyuguhkan cerita bertema sci-fi yang mendalam tentang AI, identitas dan makna menjadi manusia. Disutradarai oleh kreator seri Yakuza – Toshihiro Nagoshi, game ini berlatar di Tokyo tahun 2080 yang dikuasai robot dan mengikuti perjalanan seorang tentara Amerika yang bernama Dan Marshall. Fitur unik bernama Consequences System membuat rekan AI pemain bisa bereaksi terhadap perilaku mereka, di mana semakin dihormati, maka rekan mereka akan semakin setia.

5. Ristar

Ristar mungkin terlihat seperti game yang mencoba meniru Sonic, lengkap dengan desain karakter yang imut, level bergaya side-scrolling dan soundtrack yang catchy. Namun, yang membuat game ini cukup berbeda adalah sensasi bermainnya yang terasa tactile, di mana alih-alih hanya melompat, Ristar akan menggunakan tangan panjangnya untuk meraih, memanjat, dan menghajar musuh. Dirilis pada tahun 1995 ketika era game 16-bit hampir berakhir, Ristar hadir terlalu terlambat untuk mendapat perhatian besar, padahal game ini menawarkan animasi yang indah dan gameplay platformer yang fresh pada masanya.

6. Panzer Dragoon Orta

Pada tahun 2002 melalui Xbox, Sega secara diam-diam merilis Panzer Dragoon Orta, salah satu game rail shooter paling indah dan surealis yang pernah dibuat. Meski sudah punya banyak penggemar sejak era Sega Saturn, Orta menghadirkan peningkatan besar lewat dunia yang lebih spektakuler, naga yang bisa berubah bentuk dan soundtrack yang terdengar epik. Gameplay-nya pun cukup mendalam untuk ukuran game rail shooter, memungkinkan pemain untuk berganti antara tiga bentuk naga dengan kemampuan dan playstyle yang berbeda. Game ini kurang mendapat perhatian pada masanya, namun kini bisa dimainkan di resolusi 4K 60fps.

7. Jet Set Radio

Jet Set Radio yang dirilis untuk Dreamcast pada tahun 2000 merupakan game yang unik dengan gaya visual cel-shaded yang bukan hanya sekedar tampilan, tapi juga bagian dari identitasnya. Pada game ini, pemain bergabung dengan geng rollerblade GGs di Tokyo versi futuristik dengan misi menyemprotkan grafiti sembari menghindari kejaran polisi. Meski dipuji kritikus, game ini gagal sukses secara komersil, karena mungkin terlalu niche atau terlalu revolusioner untuk zamannya. Kendati demikian, pengaruh game ini masih terasa hingga saat ini lewat game seperti Sunset Overdrive dan Hi-Fi Rush.

Itulah tadi ulasan mengenai beberapa game Sega paling underrated yang wajib dicoba. Tertarik memainkan game-game di atas?

Editorial Team