Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ghost of Yotei dan Split Fiction
Ghost of Yotei dan Split Fiction (dok. Sucker Punch Productions/Ghost of Yotei | dok. Hazelight Studios/Split Fiction)

Intinya sih...

  • Death Stranding 2: On the Beach masuk 7 nominasi tetapi pulang dengan tangan kosong

  • Ghost of Yotei juga masih tujuh nominasi tanpa kemenangan

  • Split Fiction masuk 4 nominasi, tetapi pulang dengan tangan hampa

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

The Game Awards 2025 baru saja digelar Jumat (12/12/2025) lalu. Banyak kejutan yang terjadi pada ajang bergengsi tersebut. Salah satunya, game Clair Obscur: Expedition 33 yang memecahkan rekor dengan memborong sembilan penghargaan dari 13 nominasi.

Di balik kesuksesan game tersebut, banyak game yang akhirnya tersisih. Padahal, beberapa di antaranya termasuk game yang diunggulkan dalam beberapa kategori penghargaan. Penasaran game unggulan apa saja yang tidak dapat piala kemenangan di The Game Awards 2025? Berikut daftarnya!

1. Death Stranding 2: On the Beach masuk 7 nominasi tetapi pulang dengan tangan kosong

cuplikan gameplay Death Stranding 2: On the Beach (dok. Kojima Productions/Death Stranding 2: On the Beach)

Death Stranding 2: On the Beach merupakan mahakarya terbaru Hideo Kojima. Punya ciri khas alur cerita mindblowing dan tema yang nyentrik, ia menjadi salah satu game terbaik tahun ini. Bahkan, Death Stranding 2: On the Beach masuk 7 nominasi penghargaan, termasuk Game of the Year. Ia membawa peningkatan signifikan dari game pertama. Kamu masih akan mengikuti petualangan Sam Porter Bridges, sang kurir yang kini sibuk menyelamatkan dunia.

Sayangnya, dominasi Clair Obscur: Expedition 33 pupuskan harapan Kojima untuk membawa pulang piala. Game tersebut mencuri lima penghargaan dari Death Stranding 2: On the Beach. Dua sisanya (Best Action Adventure dan Best Audio Design) juga dimenangkan oleh nomine lain yang memang nyaris sempurna khususnya pada dua kategori tersebut.

2. Ghost of Yotei juga masih tujuh nominasi tanpa kemenangan

cuplikan gameplay Ghost of Yotei (dok. Sucker Punch Productions/Ghost of Yotei)

Selain Death Stranding 2: On the Beach, Ghost of Yotei juga sama-sama mendapatkan tujuh nominasi. Lima diantaranya juga merupakan kategori teknis utama (Best Game Direction, Best Narrative, Best Art Direction, Best Score and Music, dan Best Audio Design). Sekuel Ghost of Tsushima (2020) tersebut memang menghadirkan latar Jepang era feodal yang imersif, serta mekanisme kombat yang mendalam.

Sayangnya, ia juga tidak memenangkan satu pun piala penghargaan di The Game Awards 2025. Ia juga dibayangi oleh Clair Obscure: Expedition 33 dalam penghargaan teknis. Sementara, kategori Best Action Adventure memang banyak yang setuju kalau lebih layak didapatkan oleh Hollow Knight: Silksong.

3. Split Fiction masuk 4 nominasi, tetapi pulang dengan tangan hampa

cuplikan gameplay co-op Split Fiction (dok. Hazelight Studios/Split Fiction)

Dirilis lebih awal dari beberapa nomine Game of the Year tahun ini, banyak yang menduga game terbaru Hazelight Studios ini bakal merebut gelar tersebut. Seperti It Takes Two (2021) yang menang Game of the Year pada The Game Awards 2021. Split Fiction menghadirkan premis menarik. Ia menceritakan tentang petualangan dua penulis yang terjebak dalam dunia fiksi yang mereka ciptakan. Ia dikemas sebagai coop yang solid.

Game ini masuk dalam empat kategori penghargaan, yakni Best Game Direction, Best Action Adventure, Best Family Game, dan Best Multiplayer. Sayangnya, ia gagal memenangkan satu pun penghargaan. Sebenarnya, Split Fiction diunggulkan dalam Best Multiplayer. Bahkan, banyak gamer yang merasa janggal atas kemenangan ARC Raiders untuk penghargaan tersebut. Banyak yang berpendapat kalau Split Fiction lebih layak. Apalagi, ARC Raider menggunakan teknologi AI untuk pengisi suara.

4. Kingdom Come: Deliverance II kalah saing dengan Clair Obscur: Expedition 33 dalam 3 nominasi penghargaan

cuplikan gameplay Kingdom Come Deliverance II (dok. Warhorse Studio/Kingdom Come Deliverance II)

Kingdom Come: Deliverance II menawarkan sebuah RPG dengan latar Abad Pertengahan yang realistis. Ia dipuji karena fitur open world dan narasi cerita yang luar biasa. Game ini masih mengisahkan petualangan Henry of Skalitz dalam konflik berkepanjangan di Bohemia. Ia berhasil menjadi nomine untuk tiga penghargaan, Best Role Playing Game, Best Narrative, dan Game of the Year.

Sayangnya, ia adalah RPG yang aspek terbaiknya harus beradu dengan Clair Obscur: Expedition 33. Alhasil, Warhorse Studios kalah dari game tersebut dan harus rela pulang dengan tangan kosong. Ia bukan game yang buruk, lho! Sayang saja saigannya terlalu kuat pada 2025 ini.

5. Silent Hil f masuk dalam tiga nominasi tetapi tidak ada yang dimenangkan

Pecinta survival horror cukup bergembira tahun ini. Pasalnya, banyak game horor seru untuk dicoba. Salah satunya adalah Silent Hill f. Game terbaru dari waralaba Silent Hill tersebut menghadirkan latar dan nuansa berbeda, yakni latar Jepang. Dalam The Game Awards 2025, sayangnya ia tidak memenangkan satu pun penghargaan.

Padahal, Silent Hill f masuk tiga nominasi, yakni Best Narrative, Best Audio Design, dan Best Peformance. Sebenarnya, ia cukup layak mendapatkan piala Best Audio Design, sebab ia menjadikan elemen suara sebagai bagian narasi, bukan sekedar pelengkap. Namun, Battlefield 6 selaku pemenang Best Audio Design, juga tak kalah bagusnya. Mereka berhasil hadirkan tata suara yang menangkap ngerinya medan tempur.

Deretan game di atas sebenarnya gak kalah jauh dengan pemenang seperti Clair Obscur: Expedition 33 dan Hollow Knight: Silksong. Menurutmu, game mana yang paling kena snub pada The Game Awards 2025 ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team