7 Game yang Awalnya Berbeda dengan Produk Finalnya

Pengembangan game merupakan proses yang panjang dan biasanya tidak terduga. Game seperti Black Myth Wukong butuh waktu bertahun-tahun untuk dikembangkan sebelum akhirnya dirilis ke publik. Selain karena skala game-nya itu sendiri, pengembangan game juga bisa tersendat karena perubahan proses kreatif di tengah-tengah pengembangan. Diluar sana, ada banyak game yang awalnya jauh berbeda dengan produk finalnya, mulai dari segi cerita, gameplay hingga genre. Berikut 7 di antaranya.

Setelah Resident Evil 3 dan beberapa game spin-off, Capcom ingin menjajal sesuatu yang baru dengan Resident Evil 4. Game ini mengalami banyak revisi sebelum berakhir menjadi seperti yang dikenal sekarang. Salah satu konsep awalnya bahkan bocor di internet lewat sebuah cuplikan gameplay. Dalam cuplikan tersebut, Resident Evil 4 pada awalnya akan mengambil pendekatan yang lebih supernatural. Jadi, alih-alih melawan zombie seperti game Resident Evil lainnya, Leon Kennedy malah akan melawan hantu.

Game hack-and-slash luar biasa dari Devil May Cry memukau banyak pemain sehingga agak sulit untuk mempercayai jika pada satu titik, game ini sempat akan jadi Resident Evil 4. Salah satu konsep lain dari Resident Evil 4 pada masa pengembangannya adalah beralih dari horor survival ke aksi petualangan. Untungnya, konsep tersebut tidak dipakai, melainkan digunakan sebagai pondasi untuk game baru. Dari situ, Devil May Cry akhirnya lahir dan kini jadi salah satu seri game paling populer dari Capcom.

Banyak yang mengira jika latar tempat utama BioShock yaitu kota di bawah laut merupakan keputusan yang sudah dipastikan sedari awal pengembangan. Faktanya, BioShock pada awalnya direncanankan akan berlatar di stasiun luar angkasa terbengkalai dengan monster yang berkeliaran disana bersama dengan sekte berbahaya. Ide itu akhirnya sepenuhnya diganti namun kini, dipakai oleh Ken Levine (kreator BioShock) sebagai latar tempat utama untuk game terbarunya yang berjudul Judas.

Memadukan elemen mata-mata dengan gameplay stealth, Splinter Cell mendapat popularitas dengan begitu cepat dan bahkan sering dianggap sebagai alternatif yang tak kalah apik dari Metal Gear Solid. Namun, banyak tidak mengetahui jika game ini sempat akan jadi game FPS dan di satu titik, direncanakan untuk jadi game James Bond selanjutnya. Semua rencana itu jelas tidak terealisasikan setelah Ubisoft berkesempatan untuk mendapat lisensi novel Splinter Cell karangan Tom Clancy.

GoldenEye 007 membuka jalan untuk banyak game shooter di masa depan dan jadi bagian penting dari sejarah industri gaming. Yang menarik, sebelum jadi game FPS yang dikenal seperti saat ini, game ini sempat direncanakan untuk jadi game “rail shooter” ala Virtua Cop dan The House of the Dead. Rare selaku developer bahkan sempat dikirim ke set film GoldenEye untuk mengambil foto referensi. Namun karena satu dan lain hal, rencana itu akhirnya dibatalkan dan GoldenEye 007 dirilis dua tahun setelah filmnya tayang.

Dewa, monster, sihir, robot dan fatality brutal menjadi beberapa hal yang membuat Mortal Kombat begitu populer dan itu semua terjadi karena ada andil Jean-Claude Van Damme. Dulu, game ini direncanakan untuk jadi game fighting yang dibintangi Van-Damme sebelum aktor kelahiran 1960 itu menolak kesempatan yang diberikan. Ed Boon dan John Tobias selaku kreator akhirnya menggarap ulang ide untuk Mortal Kombat, namun menggunakan Van-Damme sebagai referensi untuk karakter ikonik bernama Johnny Cage.

Salah satu fakta paling mengejutkan dari DOOM adalah pelopor genre FPS ini, dulunya sempat akan jadi game adaptasi film Aliens. Karenanya, tak mengherankan jika DOOM punya premis tentang marinir luar angkasa yang terjebak di sebuah planet dan harus melawan monster, yang notabene mirip seperti film Aliens. Alasan mengapa DOOM batal menjadi game Aliens adalah karena negosiasi dengan 20th Century Fox kala itu tidak menemui kata sepakat. Alhasil, id Software akhirnya menciptakan DOOM yang begitu dikenal sampai sekarang.

Demikian tadi ulasan mengenai beberapa game yang pada awalnya berbeda dengan produk finalnya. Pernah memainkan salah satu game di atas?

7 Game yang Awalnya Berbeda dengan Produk Finalnya

Intinya sih...

Editorial Team

Tonton lebih seru di