Indonesia Sapu Bersih Medali Emas di ASEAN Youth Esports 2025 eFootball

Intinya sih...
Indonesia menang di semua kategori eFootball
Huda Yuliviar jadi bintang di kategori pria
Putri Prames tak terkalahkan di kategori wanita
Indonesia kembali menunjukkan taringnya di kancah esports internasional. Dalam ajang ASEAN Youth Esports Championship (AYESC) 2025 yang diadakan pada 23–28 Juni di Puchong Selangor, Malaysia, skuad muda Tanah Air berhasil menyapu bersih semua medali emas dari tiga kategori yang dipertandingkan yakni men’s, women’s, dan mixed. Cabang games yang dilombakan adalah eFootball, dengan sistem pertandingan menggunakan format pertandingan tunggal di grup dan sistem upper-lower bracket pada babak playoff.
Tak hanya berhasil meraih hasil sempurna, sederet nama atlet muda seperti Huda Yuliviar dan Putri Prames tampil gemilang dan konsisten sepanjang turnamen. Mereka tak hanya membawa Indonesia meraih kemenangan, tetapi juga mencatatkan sejumlah statistik yang membuktikan dominasi Merah Putih di setiap kategori. Penasaran dengan fakta menarik Indonesia sapu bersih medali emas di ASEAN Youth Esports 2025 eFootball? Gulir artikel ini sampai habis, ya!
1. Performa dominan sejak babak grup
Dominasi Indonesia sudah terlihat sejak fase grup. Di kategori pria, Huda Yuliviar berhasil memimpin Indonesia memenangkan semua pertandingan, termasuk saat menghadapi lawan berat seperti Vietnam dan Thailand. Dari total 7 pertandingan, Indonesia mencetak kemenangan penuh tanpa perlu bermain hingga game ketiga, mencatatkan skor 2-0 atas tim kuat seperti Brunei, Timor Leste, dan Laos.
Sementara di kategori wanita, Putri Prames tampil tak kalah impresif. Ia menyapu bersih semua laga dengan skor meyakinkan, termasuk saat mengalahkan Thailand 2-1 di laga pembuka dan menutup fase grup dengan skor 2-0 atas Brunei. Tak hanya unggul secara taktik, Indonesia juga terbukti lebih konsisten dari negara-negara pesaing seperti Malaysia dan Laos. Tim mixed Indonesia juga tampil kompak, meraih kemenangan penting atas Malaysia, Thailand, dan Brunei untuk mengunci tiket playoff.
2. Huda Yuliviar tampil sebagai bintang di kategori men's
Nama Huda Yuliviar jadi sorotan utama di kategori pria. Pemain muda ini mempersembahkan kemenangan demi kemenangan untuk Indonesia di babak playoff, termasuk mengalahkan Myanmar 2-0 di semifinal upper bracket dan menundukkan Thailand 2-1 di final upper bracket. Puncaknya, Huda menutup perjuangannya dengan kemenangan 3-1 atas Thailand di grand final.
Konsistensi dan ketenangannya menjadi faktor utama keberhasilan Indonesia mempertahankan keunggulan sepanjang pertandingan. Huda dikenal cerdik dalam membaca pola lawan dan piawai memaksimalkan peluang saat menyerang. Keberhasilannya membawa pulang medali emas menjadikannya salah satu rising star di dunia eFootball Asia Tenggara.
3. Putri Prames tak terkalahkan di kategori women's
Di kategori women's, Indonesia diwakili oleh Putri Prames yang mencatatkan rekor nyaris sempurna. Setelah menyapu bersih fase grup, Putri langsung melibas Laos 2-0 di semifinal upper bracket. Ia kembali bertemu Malaysia di final upper bracket dan berhasil menang 2-1, lalu mengulang kesuksesan di grand final dengan kemenangan meyakinkan 3-1.
Putri tampil sangat stabil dan disiplin. Keunggulannya terletak pada gaya permainan yang tenang namun agresif di waktu yang tepat. Ia juga berhasil memanfaatkan formasi dan strategi dengan efisien, membuat lawan sulit membalas serangan. Gelar juara di kategori wanita jadi bukti nyata bahwa talenta esports perempuan Indonesia patut diperhitungkan.
4. Tim mixed Indonesia raih emas dengan skor telak
Kategori mixed menjadi kejutan manis lainnya bagi Indonesia. Duet Huda Yuliviar dan Putri Prames tampil cemerlang sejak semifinal upper bracket dengan mengalahkan Laos 2-1, lalu menghancurkan Thailand 2-0 di final upper bracket. Di partai puncak, Indonesia bermain tanpa cela dan membungkam Malaysia dengan skor telak 3-0.
Kemenangan ini sekaligus melengkapi torehan emas Indonesia di semua kategori yang dipertandingkan. Keberhasilan tim mixed ini juga menegaskan bahwa sinergi antara pemain pria dan wanita bisa menghasilkan kombinasi strategi yang kuat. Dengan chemistry yang solid dan pengalaman dari dua kategori lainnya, Huda dan Putri menjelma jadi duet paling berbahaya sepanjang turnamen.
5. Format playoff yang menantang tak jadi penghalang
Turnamen AYESC 2025 menggunakan sistem upper-lower bracket dengan format best-of-five di babak grand final. Hal ini memberi peluang tim dari lower bracket untuk bangkit dan membuat kejutan. Namun Indonesia berhasil mengamankan tempat di grand final dari upper bracket di semua kategori, memberikan waktu istirahat dan persiapan lebih matang.
Tim Indonesia memaksimalkan keunggulan tersebut. Mereka tampil lebih maksimal, percaya diri, dan siap dengan strategi matang menghadapi lawan dari lower bracket. Ini terlihat jelas di grand final mixed saat Indonesia langsung unggul 2-0 atas Malaysia, sebelum menutup laga dengan skor 3-0. Format yang menantang justru memperkuat dominasi Merah Putih.
6. Regenerasi dan pembinaan jadi kunci utama kesuksesan
Kesuksesan Indonesia sapu bersih medali emas di ASEAN Youth Esports 2025 eFootball tak lepas dari kerja keras berbagai pihak, termasuk pelatih, federasi, dan pihak sponsor. Turnamen ini menjadi panggung bagi atlet muda untuk menunjukkan potensi mereka dan hasilnya sangat menjanjikan. Regenerasi berjalan baik, terbukti dari performa solid para wakil Indonesia yang masih berusia belia.
Kolaborasi antara institusi seperti Indonesian Football e-League (IFeL), komunitas, dan brand-brand besar sponsor turut membantu terciptanya ekosistem esports yang sehat. Tak hanya soal gelar juara, tapi juga komitmen Indonesia dalam membangun masa depan esports yang inklusif, kompetitif, dan berkelanjutan
ASEAN Youth Esports Championship 2025 jadi momentum emas bagi Indonesia untuk menunjukkan kekuatan sesungguhnya di kancah eFootball Asia Tenggara. Meraih tiga medali emas dari tiga kategori yang berbeda bukan hanya soal dominasi, tapi juga tentang kerja sama tim, pembinaan jangka panjang, dan semangat juang dari para pemain muda. Semoga pencapaian ini bisa jadi motivasi bagi generasi selanjutnya untuk terus berprestasi di dunia esports internasional!