Cloud gaming digadang-gadang sebagai masa depan industri game yang menghadirkan pengalaman bermain tanpa perlu perangkat mahal. Gamer bisa menikmati berbagai judul game favorit di perangkat apa pun, mulai dari PC hingga smartphone. Bagi mereka yang tidak memiliki perangkat keras mumpuni, layanan ini menjadi solusi untuk merasakan pengalaman gaming setara konsol atau handheld.
Meskipun menawarkan kemudahan, cloud gaming belum sepenuhnya mendapat sambutan baik dari semua gamer, terutama gamer hardcore. Gamer hardcore merupakan istilah tipe gamer yang mengutamakan performa optimal, seperti frame rate stabil, input lag minimal, dan kontrol presisi. Selisih latensi sekian milidetik saja bisa menjadi penentu antara kemenangan dan kekalahan.
Transisi dari konsol ke cloud gaming juga kerap menghadapi jalan terjal. Gamer hardcore masih meragukan performa, kualitas visual, dan stabilitas pengalaman bermain di platform ini. Lantas, apa yang membuat cloud gaming sulit diterima gamer hardcore? Simak analisisnya di bawah ini!