Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
cuplikan game Harvest Moon: Back to Nature (dok. Natsume/Harvest Moon: Back to Nature)
cuplikan game Harvest Moon: Back to Nature (dok. Natsume/Harvest Moon: Back to Nature)

Intinya sih...

  • Faktor nostalgia yang membuatnya tetap dikenang

  • Gameplay simpel, tetapi tidak membosankan

  • Kebebasan beraktivitas yang tidak mengekang pemain

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Harvest Moon: Back to Nature adalah game legendaris era PlayStation (PS1) yang masih populer. Meski sudah berusia lebih dari 2 dekade pada 2025 ini, pesona game rupanya tidak pernah pudar. Bahkan, game buatan Victor Interactive Software terbitan Natsume tersebut masih bisa dimainkan lewat emulator dan beberapa konsol yang lebih baru berkat porting.

Keunikan Back to Nature terletak pada gameplay sederhana, tetapi penuh kehangatan yang membuat pemain betah berlama-lama. Gameplay-nya berupa mengurus tanaman, merawat hewan, hingga menjalin hubungan sosial dengan penduduk desa. Semua konten dalam game bisa terasa menyenangkan karena mengajak pemain bernostalgia.

1. Faktor nostalgia yang membuatnya tetap dikenang

cuplikan Harvest Moon: Back to Nature (dok. Natsume/Harvest Moon: Back to Nature)

Bagi sebagian orang, Harvest Moon: Back to Nature adalah bagian dari masa kecil era PlayStation. Kenangan bermain bersama teman, di rumah maupun di rental, meninggalkan kesan mendalam yang sulit dilupakan. Oleh karena itu, banyak pemain kembali memainkannya untuk bernostalgia guna merasakan kembali suasana sederhana masa lalu.

2. Gameplay simpel, tetapi tidak membosankan

cuplikan Harvest Moon: Back to Nature (dok. Natsume/Harvest Moon: Back to Nature)

Game ini menawarkan alur yang mudah dipahami tanpa aturan rumit. Aktivitas harian, seperti bertani hingga beternak, terasa santai, tetapi tetap seru. Ritme permainan yang santai membuatnya cocok untuk melepas penat dari kesibukan dunia nyata.

3. Kebebasan beraktivitas yang tidak mengekang pemain

cuplikan Harvest Moon: Back to Nature (dok. Natsume/Harvest Moon: Back to Nature)

Harvest Moon: Back to Nature memberi pemain kebebasan menentukan gaya bermain. Ada yang fokus pada perkebunan, ada yang lebih suka beternak, ada pula yang senang menjelajahi relasi sosial. Variasi ini membuat tiap pengalaman bermain terasa berbeda dan unik. Alasan ini sekaligus menjadi salah satu faktor pemain memainkan Back to Nature berulang kali.

4. Harvest Moon: Back to Nature tawarkan interaksi sosial yang seru

cuplikan Harvest Moon: Back to Nature (dok. Natsume/Harvest Moon: Back to Nature)

Interaksi dengan penduduk desa menjadi salah satu daya tarik utama game ini. Tiap karakter memiliki kepribadian, cerita, bahkan event tersembunyi yang membuat pemain ingin terus berinteraksi dengan mereka. Fitur pernikahan juga menambah ikatan emosional sehingga pemain makin betah.

5. Keterbatasan teknologi malah jadi daya tarik

cuplikan game Harvest Moon: Back to Nature (dok. Natsume/Harvest Moon: Back to Nature)

Grafisnya memang sederhana, tetapi justru itu yang membuat game ini terasa hangat. Musik latarnya yang tenang dan visual 2D klasik memberikan nuansa cozy yang sulit ditemukan di game modern. Kesederhanaannya membuat pemain tidak cepat lelah dan lebih fokus pada pengalaman bermain.

6. Didukung komunitas yang tetap ada di media sosial

cuplikan Harvest Moon: Back to Nature (dok. Natsume/Harvest Moon: Back to Nature)

Komunitas Harvest Moon: Back to Nature masih aktif hingga 2025 ini. Mereka biasa berbagi tips, trik, dan cerita pengalaman. Banyak pula video walkthrough yang membuat komunitas Back to Nature tetap hidup. Dukungan komunitas menjaga game ini terus ada meski sudah puluhan tahun berlalu.

7. Sulit digantikan game baru walaupun lebih canggih

cuplikan Harvest Moon: Back to Nature (dok. Natsume/Harvest Moon: Back to Nature)

Meski sudah ada banyak game farming modern, seperti Stardew Valley (2016), pesona Harvest Moon: Back to Nature tetap istimewa. Perpaduan musik, gameplay, dan interaksi sosialnya punya rasa klasik yang unik. Begitulah alasan kenapa pemain lama maupun baru masih memilih kembali ke game legendaris ini.

Karena popularitasnya, tak sedikit penggemar yang meminta remake Harvest Moon: Back to Nature. Namun, Marvelous selaku pengembang sebenarnya sudah merilis Story of Seasons: Friends of Mineral Town (2019) yang merupakan pembuatan ulang dari versi Game Boy Advance, yang secara tidak langsung menjadi remake Back to Nature itu sendiri. Maka, perlu lagikah game ini mendapatkan remake dengan pendekatan grafis dan gaya versi PS1?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team