Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
poster GTA V
poster GTA V(dok. Rockstar Games/GTA)

Intinya sih...

  • Rockstar Games protektif terhadap karya dan visi GTA, takut kehilangan orisinalitas dan sindiran sosial dalam adaptasi film.

  • Adaptasi game open-world ke layar lebar sulit karena kebebasan pemain akan hilang, membuat film terasa kaku dan kehilangan jiwa gameplay-nya.

  • GTA identik dengan kontroversi, risiko penolakan publik tinggi, Rockstar mungkin tidak memerlukan film untuk memperluas pengaruh GTA.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Grand Theft Auto (GTA) merupakan salah satu waralaba game paling sukses sekaligus kontroversial dalam sejarah industri hiburan. Sebagian orang mungkin mengira GTA sangat cocok diadaptasi menjadi film layar lebar. Namun, hingga kini, Rockstar Games selaku pengembangnya belum pernah mewujudkan ide tersebut, bahkan tampak enggan untuk melakukannya.

Keengganan Rockstar bukan tanpa alasan. Ada sejumlah faktor kuat di balik keputusan tersebut, mulai dari masalah kreativitas hingga risiko citra publik. Berikut ini lima alasan utama kenapa GTA belum pernah dijadikan film live action hingga sekarang.

1. Masalah pada kebebasan kreatif dan kontrol cerita

poster GTA V (dok. Rockstar Games/GTA V)

Rockstar Games terkenal sangat protektif terhadap karya dan visinya. Mereka ingin memastikan setiap karakter, dialog, dan alur cerita di GTA tetap sesuai dengan konsep asli tanpa campur tangan pihak luar. Jika dijadikan film, ada risiko besar bahwa elemen penting itu akan berubah demi kebutuhan komersial atau selera pasar.

Dalam dunia film, produser dan sutradara sering kali melakukan penyesuaian agar cerita lebih mudah diterima audiens umum. Ini bisa membuat GTA kehilangan orisinalitas dan sindiran sosial yang selama ini menjadi ciri khasnya. Karena itu, Rockstar lebih memilih mempertahankan kendali penuh lewat medium game interaktif.

2. Adaptasi game open-world ke layar lebar tidak mudah

poster GTA IV (dok. Rockstar Games/GTA IV)

GTA adalah game dunia terbuka di mana pemain bebas melakukan apa saja, dari berpetualang hingga berbuat kriminal. Kebebasan ekstrem inilah yang membuat GTA unik dan dicintai jutaan pemain di seluruh dunia. Jika dijadikan film, kebebasan itu akan hilang karena format film bersifat linear dan pasif.

Film tidak bisa memberikan ruang eksplorasi dan keputusan seperti yang dilakukan pemain dalam game. Adaptasi GTA akan terasa kaku dan kehilangan jiwa gameplay-nya. Inilah tantangan utama yang membuat banyak studio berpikir dua kali sebelum mengangkatnya ke layar lebar.

3. Nama franchise GTA identik dengan kontroversi

poster GTA: San Andreas (dok. Rockstar Games/GTA: San Andreas)

Sejak awal kemunculannya, GTA kerap menuai kontroversi karena menampilkan kekerasan, seks, dan kejahatan jalanan. Jika dibuat film, konten tersebut akan menghadapi pengawasan ketat dari lembaga sensor di berbagai negara. Risiko penolakan publik pun tinggi, terutama dari kelompok konservatif atau pemerhati moral.

Film dengan rating dewasa juga berisiko sulit menembus pasar global karena distribusinya dibatasi. Proyek film GTA bisa saja merugi sejak awal karena audiensnya terlalu terbatas. Rockstar tentu tidak ingin nama besar mereka terseret kontroversi baru di luar dunia game.

4. Rockstar mungkin belum berniat membuat film live action

salah satu ilustrasi GTA V (dok. Rockstar Games/GTA V)

Secara finansial, Rockstar mungkin tidak memerlukan film untuk memperluas pengaruh GTA. Setiap serinya sudah mencetak rekor penjualan luar biasa. Bahkan, GTA V menjadi salah satu produk hiburan paling laris sepanjang masa. Berkat pendapatan miliaran dolar, mereka sudah lebih dari cukup tanpa bantuan Hollywood.

Membuat film justru bisa menjadi langkah yang berisiko dan tidak efisien bagi perusahaan sebesar Rockstar. Fokus mereka tetap pada pengembangan game berkualitas tinggi yang menjamin pengalaman imersif. Lewat strategi ini, GTA tetap relevan dan sukses tanpa harus diadaptasi menjadi film.

5. Cutscene dan narasi GTA sendiri sudah seperti film

cutscene GTA V (dok. Rockstar Games/GTA V)

GTA modern, terutama GTA IV dan GTA V, sudah dirancang layaknya film interaktif. Ceritanya kompleks, sinematografinya menawan, dan karakternya terasa hidup seperti dalam film Hollywood. Game ini bahkan bisa disebut sebagai film yang bisa dimainkan.

Rockstar berhasil menghadirkan pengalaman sinematik tanpa perlu berpindah medium ke layar bioskop. Membuat film live action justru akan menurunkan nilai eksklusivitas yang sudah tercipta di dunia game. GTA sudah seperti film, hanya saja pemainlah pemeran utamanya.

Kalau suatu hari film live action GTA dibuat, apakah kamu ingin melihat adaptasi dari San Andreas atau kisah baru yang belum pernah muncul di game?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team