ilustrasi memainkan game digital di komputer (pixabay.com/ExplorerBob)
Tidak, ini jelas anggapan yang keliru. Faktanya, teknik Vsync atau vertical sync justru akan membuat fps stabil di angka tertentu, misalnya 60 fps. Namun, waktu yang tepat dalam mengaktifkannya menjadi pilihan yang akan membuatmu nyaman memainkan sebuah game. Itu semua tergantung dari kondisi masing-masing gamer yang tentunya tidak sama.
Vsync harus diaktifkan ketika VGA yang ada terlalu powerful dibandingkan dengan monitor. Contohnya, kartu grafik sanggup menjalankan game pada angka 100 fps, tapi monitor yang dipakai hanya punya refresh rate 60 Hz. Nah, mematikan Vsync justru akan membuat gambar menjadi robek atau terbelah secara horizontal. Robekan atau pecahan gambar inilah yang dinamakan screen tearing.
Untuk mencegah screen tearing itulah diperlukan Vsync yang akan menyamakan performa VGA dan monitor. Namun, jika monitormu sudah memiliki refresh rate tinggi (144 Hz atau di atasnya), Vsync mungkin tidak perlu diaktifkan ketika angka fps berada di bawah angka refresh rate monitor tersebut.
So, itu tadi beberapa kesalahpahaman yang masih sering dianggap lumrah oleh gamer. Semoga dengan artikel ini, kamu bisa lebih memahami beberapa konsep dalam gaming, ya!