Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
destructoid.com

Hanya karena segalanya sesuatunya berjalan dengan baik, bukan berarti bahwa industri video game tidak memiliki masalah yang harus diperhatikan. Industri video game telah tumbuh menjadi ‘ladang kreativitas’ yang besar dan lebih baik. Namun, bersamaan dengan itu pula, video game dijadikan mesin ATM bagi korporat untuk mendulang keuntungan sebanyak mungkin dari para konsumen.

Bagian terburuknya, uang berakhir menjadi fokus utama bagi mereka dan melupakan tugas mereka untuk membuat game yang seharusnya mereka buat. Disini IDN Times telah merangkum ulasan terkait 5 masalah besar yang industri video game tidak ingin perbaiki. Berikut ulasannya.

1.Microtransactions menghancurkan segalanya

usgamer.net

Microtransaction mungkin menjadi wajar dan bisa diterima jika penerapannya dilakukan kepada game-game berbasis free-to-play. Sayangnya, yang menjadi fakta umum saat ini adalah game-game dengan harga penuh mulai menyuntikkan microtransactions ‘tidak sehat’ sebagai bagian dari permainan mereka.

Salah satu contoh terburuk datang dari Star Wars Battlefront II yang langsung dihujani oleh caci makian terkait microtransactions busuk yang diterapkan didalamnya. Melalui kasus yang sempat menimpa Battlefront II ini, harusnya di masa depan, para publisher bisa lebih bijak dalam mengimplementasikan microtransaction kedalam game mereka.

2.Always-online DRM di game single-player

Editorial Team

Tonton lebih seru di