Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
My Child Lebensborn (facebook.com/My Child Lebensborn)

Perang Dunia II merupakan salah satu peristiwa yang sulit untuk dilupakan. Itu karena peristiwa tersebut meninggalkan trauma dan pengalaman pahit bagi sebagian masyarakat di dunia. Bahkan, berakhirnya Perang Dunia II bukanlah akhir dari masalah karena sebagian orang masih menanggung dosa dari orangtua mereka yang dianggap sebagai penjahat perang.

Hal ini dialami oleh anak-anak Lebensborn yang mengalami diskriminasi setelah Perang Dunia II karena kebencian terhadap warga keturunan Jerman. Kisah tragis tersebut memunculkan simpati dari sekelompok developer asal Norwegia, yaitu Teknopilot. Mereka berhasil mengekspresikan keprihatinan mereka melalui sebuah game yang berjudul My Child Lebensborn.

Artikel ini mengandung sedikit spoiler yang mungkin akan mengganggu kamu yang belum memainkan My Child Lebensborn. Jadi, bijak-bijaklah dalam membaca, ya.

1. Kamu bisa memilih anak laki-laki atau perempuan

Karin dan Klaus (instagram.com/mychildlebensborn)

Game ini bercerita tentang kamu sebagai seorang orangtua tunggal yang mengadopsi seorang anak berdarah Jerman pasca-Perang Dunia II. Namun, anak ini ternyata tidak mendapat sambutan yang baik dari penduduk lokal. Itu sebabnya, karakter anak ini menjadi korban diskriminasi di sekolah.

Sebagai orangtua, tentu saja hal ini menjadi suatu tantangan besar. Kamu harus bisa mendidik, menghibur, dan mencari nafkah sendiri untuk anakmu.

Dalam game ini, kamu diberikan opsi untuk mengadopsi anak laki-laki atau perempuan. Bagi kamu yang menginginkan anak laki-laki, kamu bisa mengadopsi Klaus. Sementara, kalau kamu menginginkan anak perempuan, kamu bisa mengadopsi Karin.

Namun, siapa pun karakter yang kamu pilih, alur cerita game ini akan tetap sama. Kamu juga bisa kembali ke chapter awal setelah menyelesaikan game ini untuk mengganti anak adopsimu.

2. Sikapmu berpengaruh pada nasib dan karakter anakmu

Editorial Team

EditorYudha

Tonton lebih seru di