Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
cuplikan Assassin's Creed Unity
cuplikan Assassin's Creed Unity (dok. Ubisoft/Assassin's Creed Unity)

Intinya sih...

  • Battlefield 1942 (2002) menghadirkan pertempuran Perang Dunia II dan ekspansi militer Jepang di Asia Tenggara.

  • Red Faction: Guerrilla (2009) menekankan persatuan rakyat dalam mengguncang rezim yang kuat.

  • Assassin's Creed Unity (2014) memperlihatkan kesenjangan antara kaum bangsawan dan rakyat jelata selama Revolusi Prancis.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Indonesia resmi merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-80. Perayaan ini umumnya identik dengan upacara resmi dan lomba tradisional untuk memupuk semangat kebangsaan. Namun, bagi sebagian orang, tradisi tersebut terasa membosankan karena selalu diulang tiap tahun.

Sebagai alternatif, tak sedikit yang memilih merayakannya dengan bermain game bertema kemerdekaan. Melalui game, kamu dapat mempelajari sejarah sekaligus menumbuhkan rasa cinta tanah air dengan cara yang lebih menyenangkan. Nah, simak beberapa rekomendasi game bertema kemerdekaan yang cocok dimainkan untuk merayakan HUT RI ke-80 berikut, yuk!

1. Battlefield 1942 (2002)

cuplikan Battlefield pertama (dok. DICE/Battlefield 1942)

Sesuai dengan judulnya, Battlefield 1942 berlatar pada 1942, masa puncak Perang Dunia II. Game ini berfokus pada perjuangan Sekutu dalam menghadapi Nazi Jerman dan Jepang. Dirilis khusus untuk PC, Battlefield 1942 menawarkan pertempuran masif yang tergolong revolusioner pada masanya.

Tahun 1942 juga punya arti penting bagi Indonesia. Pada saat itu, Belanda resmi menyerah dan Jepang mengambil alih kekuasaan di Tanah Air. Meski Battlefield 1942 tidak menampilkan pertempuran di Indonesia secara langsung, kamu dapat mencoba beberapa misi di front Pasifik, seperti Battle of Midway dan Battle of Guadalcanal, yang menggambarkan ekspansi militer Jepang hingga ke wilayah Asia Tenggara.

2. Red Faction: Guerrilla (2009)

Alec Mason dalam Red Faction: Guerrilla (dok. Volition/Red Faction: Guerrilla)

Red Faction: Guerrilla adalah game third-person shooter (TPS) yang dirilis untuk PlayStation 3 (PS3), Xbox 360, dan PC. Lanjutan dari Red Faction II (2002) ini mengikuti kisah Alec Mason, seorang pekerja tambang yang bergabung dengan kelompok pemberontak Red Faction. Red Faction: Guerrilla menghadirkan Mars sebagai dunia terbuka (open world) yang bisa dieksplorasi secara bebas.

Walau berlatar di planet lain, game ini tetap sarat dengan nuansa perjuangan dan kebebasan. Red Faction: Guerrilla menekankan bahwa persatuan rakyat dengan tujuan yang sama mampu mengguncang rezim yang paling kuat sekalipun. Nilai ini mencerminkan semangat kemerdekaan yang relevan untuk diterapkan kapan saja dan dimana saja.

3. Assassin's Creed Unity (2014)

Arno Dorian dalam Assassin’s Creed Unity (dok. Ubisoft/Assassin’s Creed Unity)

Sebagai waralaba stealth populer, Assassin’s Creed kerap menampilkan momen bersejarah dengan nuansa kemerdekaan yang kental. Hal ini termasuk Assassin’s Creed Unity yang tersedia di PlayStation 4 (PS4), Xbox One, dan PC. Ia mengikuti perjalanan Arno Dorian, seorang Assassin yang terjebak dalam pergolakan Revolusi Prancis (1789—1799).

Lewat sudut pandang Arno, kamu akan menyaksikan kesenjangan yang mencolok antara kaum bangsawan dan rakyat jelata di bawah kepemimpinan Raja Louis XVI. Assassin’s Creed Unity juga menyuguhkan pemandangan ketika rakyat berhasil menggulingkan sistem monarki absolut. Aksi stealth dalam game ini sudah cukup menegangkan berkat misi-misi yang dipenuhi intrik politik dan konspirasi.

4. Homefront: The Revolution (2016)

cuplikan reboot Homefront (dok. Dambuster Studios/Homefront: The Revolution)

Homefront: The Revolution merupakan reboot dari Homefront (2011) yang mengambil latar di Philadephia 2029. Pada masa depan fiktif ini, Korea Utara telah menjadi negara adidaya dan berhasil menaklukkan negeri Paman Sam. Dirilis untuk PS4, Xbox One, dan PC, kamu akan bermain sebagai Ethan Brady, seorang pemuda yang menjadi bagian dari organisasi pemberontak untuk melawan penjajahan Korea Utara.

Ia menyuguhkan berbagai misi, mulai dari menyabotase fasilitas, menyusun strategi, hingga merekrut warga sipil. Tak hanya aksi tembak-menembak yang imersif, Homefront: The Revolution mengingatkanmu bahwa perjuangan merebut kemerdekaan membutuhkan keberanian, kesabaran, dan tidak dapat dicapai instan. Kekuatan sejati lahir dari rasa senasib dan solidaritas dalam menghadapi penjajah.

5. Call of Duty: Vanguard (2021)

cuplikan Call of Duty: Vanguard (dok. Sledgehammer Games/Call of Duty: Vanguard)

Call of Duty: Vanguard diluncurkan untuk PlayStation 5 (PS5), PS4, Xbox Series X/S, dan Xbox One, dan PC. Ia memberikan sensasi bermain yang berbeda dari game bertema Perang Dunia II pada umumnya. Bukan berperan sebagai prajurit di medan pertempuran, kamu bakal terlibat dalam pasukan elite multinasional yang menjalankan misi-misi rahasia.

Call of Duty: Vanguard mengajarkan bahwa kemerdekaan bukanlah cita-cita satu atau dua bangsa saja, melainkan impian semua bangsa. Untuk mencapainya, mereka harus menyingkirkan perbedaan ideologi dan bersatu memperjuangkan hak mereka. Dari sini, kamu bisa mengambil pesan bahwa kolaborasi lintas bangsa bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa.

Ketujuh rekomendasi game di atas tidak hanya seru untuk dimainkan, tetapi juga menyampaikan pesan kuat tentang nilai kemerdekaan dan semangat perjuangan bangsa. Oleh karena itu, mari bersama-sama menanamkan nilai kebangsaan agar Tanah Air tercinta tetap dapat dinikmati dan diwariskan kepada generasi mendatang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team