Berawal dari eksplorasi wilayah terpencil dalam game Dread Hunger, kamu bersiap menjadi penyintas utama. (dok. Dread Hunger Team/Dread Hunger)
Sebetulnya, plot dan narasi yang dihadirkan dalam game ini cukup terlihat sederhana. Ia berjalan layaknya game simulasi survival lainnya yang menuntut pemain untuk bertahan hidup di zona tertentu. Namun, developer rupanya gak mau setengah-setengah dalam mengembangkan game ini. Yup, kamu akan dipaksa untuk menjadi manusia tanpa sifat humanis.
Penulis segera paham bahwa Dread Hunger hadir dengan caranya sendiri. Meskipun kadang terkesan jahat dan brutal, game ini justru menyadarkan kita bahwa manusia normal pun akan berbuat apa saja demi keselamatan dirinya sendiri. Pertanyaan terbesarnya, apakah kamu siap untuk mengkhianati, bahkan membunuh temanmu sendiri demi bertahan hidup?
Penjelajahan diawali dari dunia jauh, yakni Arktika yang dipenuhi oleh es dan hewan-hewan buas. Tentu cerita dan latar belakang dalam game ini sepenuhnya fiktif. Namun, dunia kutub Bumi yang dingin dan mencekam bisa ditonjolkan di sini. Pada abad ke-19, Arktika tentu masih dalam kondisi yang terisolasi dan nyaris tanpa kehadiran manusia. Nah, di sini, kamu akan menjadi bagian dari ekspedisi besar tersebut.
Premis yang dihadirkan sudah cukup kompleks. Gamer akan ditugaskan untuk mengumpulkan sumber daya, seperti batu bara, makanan, material berharga, bahkan harta peninggalan dari sisa-sisa ekspedisi di masa lalu. Sayangnya, di tengah ekspedisi yang seolah berjalan lancar, ada beberapa orang yang menjadi perusak suasana.
Yup, mereka benar-benar merusak suasana, bahkan mengancam kehidupan kita. Dari sinilah, semuanya bermula. Alih-alih kembali dan memutuskan untuk pulang, kamu akan tinggal dan bertahan di Arktika. Mengumpulkan makanan dan membuat suhu badan tetap hangat adalah misi utama yang wajib kamu jalankan.
Lalu, yang lebih tampak mengerikan adalah sisi liar dari plot yang ada. Menjadi penyintas di Dread Hunger akan membuat kita paham bahwa manusia itu pada dasarnya predator puncak yang akan saling memangsa jika keadaan memaksanya. Well, kembali ke pertanyaan awal, sudah siapkah kamu untuk mengkhianati, membunuh, dan memakan teman-temanmu sendiri?