Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Eastward (dok. Pixpil/Eastward)

Membuat sebuah game berbasis role-playing game atau RPG memang terkesan sulit dan butuh pengorbanan yang tak sedikit. Kita bisa melihat begitu banyak RPG keren dengan nama mentereng, seperti Dragon Age, The Elder Scrolls, The Witcher, Final Fantasy, The Legend of Zelda, dan lain sebagainya. Semuanya sudah terbukti dan diakui oleh gamer di seluruh dunia.

Lalu, bagaimana jika pengembang indie ingin membuat dan ikut meramaikan pasar game yang sudah penuh sesak dengan developer kelas atas? Well, jawabannya hanya ada dua, yakni gagal atau berhasil. Faktanya, ada begitu banyak perusahaan indie yang telah dinilai gagal total gara-gara nekat menerbitkan game berbasis RPG. Hal ini membuktikan bahwa penikmat genre ini termasuk orang yang kritis dan dewasa dalam memilih jenis game.

Nah, kali ini kita akan mengulas sebuah RPG unik milik Pixpil berjudul Eastward. Game ringan ini dirilis oleh Chucklefish pada 16 September 2021 lalu. Penulis pun sempat mencoba memainkannya selama beberapa waktu. Penasaran dengan hasilnya? Yuk, simak review Eastward berikut ini.

1. Petualangan menyenangkan dari penambang konvensional

Eastward menyajikan plot yang ringan dan menyenangkan. (dok. Pixpil/Eastward)

Bisa dikatakan bahwa plot atau cerita utama yang dihadirkan dalam Eastward tidaklah berat dan ruwet macam politik pada RPG lainnya. Sebaliknya, Pixpil sebagai developer berhasil mengembangkan game dengan cerita yang ringan dan menyenangkan tanpa menghilangkan bobot dari RPG itu sendiri. Di sini, karakter laki-laki bernama John dan perempuan bernama Sam akan bertualang ke dunia luar yang sebelumnya tidak pernah mereka lakukan.

Dikisahkan bahwa John dan Sam merupakan penambang yang selama ini tinggal di Pulau Potcrock. Sehari-hari, mereka bertugas sebagai penambang logam yang berharga mahal. Nah, oleh penduduk asli Potcrock, mereka diberi tahu bahwa ada banyak bahaya dan keanehan yang terjadi di dunia luar. Namun, cerita-cerita macam itu tak menghalangi keduanya untuk keluar dari Potcrock, apalagi Sam juga bukanlah orang asli sana.

Pada awalnya, plot tampak lambat dan mungkin akan membuatmu bosan. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, kamu akan makin memahami cerita yang disampaikan dalam game ini. Oh, ya, kita juga akan bergantung pada percakapan secara tekstual. Artinya, jalan cerita bisa dirangkai dengan lengkap melalui teks-teks percakapan yang dilakukan antara karakter dengan para NPC.

Apa yang bakal didapatkan di dunia luar? Kamu bisa menemukan jawaban gamblang pada saat memainkannya. Meskipun ringan, jalan cerita bisa dihadirkan dengan gaya yang berbobot dan serius. Ini bisa menjadi hal yang sangat menarik mengingat pada genre RPG, sebuah cerita yang berbobot wajib menjadi elemen dasarnya.

2. Mekanisme lebih pakem jika dimainkan pada perangkat handheld

Editorial Team

EditorYudha

Tonton lebih seru di