Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Farming Simulator 22 (dok. Giants Software/Farming Simulator 22)

Kita tentu suka jika melihat hamparan pertanian dan perkebunan yang hijau dengan berbagai macam hewan ternak di dalamnya. Namun, sejatinya, mengolah lahan pertanian itu tidak mudah. Bahkan, dalam sebuah game simulasi pun, semuanya berjalan sulit dan terjal. Farming Simulator 22 adalah sebuah judul game yang dirilis oleh Giants Software pada 22 November 2021.

Jujur saja, penulis jarang memainkan simulasi pertanian, macam Harvest Moon, Stardey Valley, atau Farmington County dari Tycoon. Lalu, apa yang memutuskan penulis untuk membeli dan memainkan Farming Simulator 22 ini? Well, jawabannya bisa sangat beragam dan tentu bersifat relatif.

Pertama, game ini adalah simulasi pertanian dengan grafis terbaik. Kedua, harganya di Steam masih cukup masuk akal. Lalu, ketiga, ada begitu banyak detail dan kompleksitas yang bisa dicoba dalam simulasi berukuran 36 GB ini. Penasaran seperti apa? Yuk, simak review Farming Simulator 22 di bawah ini.

1. Jalankan cara bertani yang rumit dan realistis

Farming Simulator 22 menugaskan kita untuk mengolah pertanian secara realistis. (dok. Giants Software/Farming Simulator 22)

Oke, jika kamu tidak suka dengan game simulasi rumit yang berkaitan dengan bercocok tanam, sebaiknya jangan mainkan game ini. Satu hal yang penulis dapatkan dalam Farming Simulator 22 adalah detail dan tingkat kompleksitas tinggi. Keduanya akan berkorelasi dengan kerumitan dalam memainkannya. Simulasi ini akan terasa menantang bagi siapa saja yang mencobanya.

Plotnya tergolong sederhana karena akan menugaskan gamer untuk mengolah dan menghidupkan lahan pertanian yang sangat luas. Namun, kenyataannya, premis yang disuguhkan tidak sesederhana yang dibayangkan. Di sini, kamu akan belajar banyak mengenai ilmu bertani, berkebun, beternak, dan agrikultura. Cukup sampai di sana? Tidak! Pasalnya, petani andal sekalipun wajib mengikuti tutorial sederhana dalam game ini.

Bukan tanpa sebab, alih-alih bisa langsung dimainkan, kita kerap dibuat bingung tentang apa yang harus dilakukan. Jelas ini bukan game bagi pencinta RTS, RPG, apalagi FPS. Sungguh, semua kehebatan kamu dalam memainkan game berat, macam RPG dan FPS, akan sirna manakala mengendarai traktor untuk mengelola tanah garapan. Belum lagi ada banyak jenis tanaman yang wajib diolah.

Di saat yang bersamaan, jangan lupakan kehadiran hewan-hewan ternak yang wajib dijaga dan dikembangkan supaya menguntungkan perusahaan kecilmu. Jika tak mau repot, rekrutlah beberapa pekerja dengan konsekuensi pembayaran gaji yang bisa membengkak manakala gagal panen. Lho, kok gagal panen? Yup, salah melakukan rotasi penanaman di iklim yang berbeda, kamu bakal menuai bencana di lahan pertanian yang sudah dirintis.

Begitu realistisnya game ini sampai-sampai penulis harus banyak berpikir untuk jangka panjang. Menanam gandum tentu tidak akan sama dengan menanam anggur, misalnya. Atau melakukan penyuburan tanah dengan cara membuang batu-batuan kecil bisa saja lebih rumit untuk dilakukan ketimbang mengumpulkan kuantitas susu sapi yang diperah tiap harinya.

Pada intinya, Farming Simulator 22 sudah hadir dengan latar belakang yang hebat. Ia mampu membius kita dengan berbagai macam detail, mekanisme, dan kompleksitas tingkat tinggi. Bagi kamu yang suka dengan game simulasi yang memeras otak, game ini bisa dipilih dan dijadikan teman di kala begadang akhir pekan.

2. Mainkan dengan mekanisme yang sangat dalam

Editorial Team

Tonton lebih seru di