Fields of Mistria ibarat hidden gem di tengah maraknya game mirip Stardew Valley (2016) yang begitu populer. Sejak dirilis di Steam pada Agustus 2024 lalu, ia mampu menggugah penggemar farming simulation game yang kemudian meresponsnya dengan sangat positif. Game ini telah mendapat sambutan hangat karena beberapa elemen yang dirasa memuaskan. Lantas, apa yang mungkin membuat penggemar begitu menyukainya meski ia sendiri masih dalam tahap pengembangan yang terwujud dalam early access?
[REVIEW] Fields of Mistria, Kiblat Baru Farming Sim Bergaya Retro

Intinya sih...
- Fields of Mistria mendapat sambutan hangat dari penggemar farming simulation game karena skenario yang ditulis dengan baik dan mampu menarik pemain ke dalam ceritanya.
- Karakter-karakter dalam game ini begitu hidup dengan desain ala anime.
- Meskipun masih dalam early access, Fields of Mistria berhasil menghadirkan mekanisme permainan yang relatif mudah dikontrol.
1. Premis klasik dalam skenario yang ditulis dengan baik
Istilah cozy game—yang digunakan untuk menyebut permainan yang mengutamakan relaksasi—makin marak belakangan ini. Sejak Eric Barone (ConcernedApe) mengenalkan Stardew Valley pada 2016, genre farming simulation yang termasuk dalam cozy game ikut berkembang. Sejumlah game berusaha menawarkan konsep serupa, tetapi lebih banyak gagal daripada sukses mengikutinya.
Fields of Mistria tentu pengecualian. Meski menawarkan premis klasik, ia ditopang skenario yang ditulis dengan baik sehingga terasa laik untuk terus diikuti. Ini yang mungkin membuat ceritanya yang familier menjadi lebih menarik daripada cerita klise lainnya.
Fields of Mistria sendiri menggunakan teknik bercerita monomyth dengan menghadirkan seorang pemuda sebagai pahlawan desa. Ini berawal dari sebuah gempa yang menghancurkan Mistria, latar tempat permainan. Keluarga bangsawan yang berusaha menghidupkan kembali desa membuka kesempatan kepada siapa pun yang mau membantu mereka dengan imbalan kepemilikan lahan. Sang karakter utama kemudian muncul sebagai jawaban.
Dalam perjalanannya, pemuda yang menjadi karakter utama ini tidak hanya akan sibuk mengurus perkebunan, tetapi juga memperbaiki desa seperti sedia kala sekaligus membangunnya melebihi bentuk aslinya. Sebagai contoh, karakter utama memperbaiki jembatan yang menjadi akses masuk ke desa dan membangun toserba yang kecil menjadi besar. Bahkan, karakter utama bisa menelusuri semua cerita yang meliputinya, seperti memecahkan misteri ruang bawah tanah di pertambangan atau mencari cara menumbuhkan bunga langka. Cerita utama dan selingannya akan berangsur-angsur membuat pemainnya hanyut ke dalam skenario ala role-playing game (RPG) yang ditulis dengan baik.
Skenario ini pula yang membuat Fields of Mistria terasa imersif. Ia mampu menarik pemainnya ke dalam game dengan menawarkan kehidupan yang biasa sekaligus yang luar biasa. Memainkan game ini berarti menelusuri sesuatu yang familier dan sesuatu yang fantastis. Pada hari-hari biasa, pemainnya akan diajak untuk sekadar mengurus perkebunan dengan kegiatan masuk akal macam menyiram tanaman dan memberi makan ternak. Namun, pada hari lainnya, pemainnya bisa diajak bertualang menyusuri cerita-cerita yang melampaui akal sehat, seperti membuka Water Seal yang berhubungan dengan spirit patung naga.
2. Grafik piksel dengan karakter-karakter ala anime yang mencuri perhatian
Ada banyak game yang berusaha keras mengikuti Stardew Valley, tetapi pada akhirnya hanya menjadi Stardew Valley lainnya atau malah lebih buruk, karena gagal menawarkan sesuatu yang dianggap berbeda. Fields of Mistria awalnya terasa seperti itu. Namun, kehadiran karakter-karakter yang didesain ala anime membuatnya menjadi unik.
Karakter-karakter ini terasa hidup bukan hanya karena pengembangan kepribadian, melainkan juga penampilan mereka. Mereka, termasuk karakter utama, tidak mesti tampil begitu-begitu saja. Pada pergantian musim atau momen tertentu, karakter-karakter di Fields of Mistria bisa hadir dengan balutan kostum yang berbeda. Saat bermain di pantai, misalnya, karakter-karakter perempuan akan mengenakan bikini. Ia menggunakan konsep yang sama seperti Coral Island (2023), game simulasi kehidupan yang dibuat developer game Indonesia.
Menariknya lagi, karakter-karakter dalam Fields of Mistria bisa tampak hidup di tengah bangunan dunia yang begitu indah. Grafik pikselnya akan mengingatkan orang pada game retro, seperti serial Pokémon di Game Boy Color. Detail dan pilihan warnanya terbilang memanjakan mata sehingga orang bisa betah memainkannya dalam waktu yang lama.
3. Menghadirkan mekanisme permainan yang tidak canggung
Beragam game mutakhir bergaya retro kerap menemui masalah dalam mekanisme permainan mereka. Fields of Mistria lagi-lagi menjadi pengecualian. Meski tampil dengan gaya serupa, ia justru relatif mudah dikontrol. Aspek taktis dalam permainannya tidak terasa canggung. Interaksi dengan sejumlah elemen berjalan sebagaimana mestinya, sesuai tombol-tombol yang memicunya. Padahal, Fields of Mistria masih early access dengan hanya dua pemutakhiran besar pada November 2024 dan Maret 2025.
Menggunakan perkakas di Fields of Mistria, misalnya, relatif mudah. Mengurus ladang dan ternak pun berjalan dengan baik. Bahkan, menggunakan fishing rod untuk memancing bisa menjadi kegiatan yang adiktif. Sebab, ia tidak memerlukan minigame yang kompleks, yang bisa saja membuat orang frustrasi. Konsep memancingnya sesederhana konsep memancing Harvest Moon (1996) di Super Famicom alias Super Nintendo Entertainment System (SNES). Pemainnya tinggal menunggu umpan disambut ikan. Dengan momentum menarik alat pancing yang pas, orang akan mendapatkan hasil.
Perkakas-perkakas dalam Fields of Mistria juga bisa ditingkatkan. Pernak-pernik sebagai dekorasi atau kosmetik bisa dibuat. Material bisa diolah menjadi sesuatu yang lain dengan memanfaatkan crafting system, hal yang biasa ada dalam farming simulation game modern. Uniknya, sistem ini mengadopsi manajemen waktu. Pemain tidak serta-merta bisa membuat sesuatu tanpa mengorbankan waktu dalam game.
Combat system Fields of Mistria tidak kalah menarik perhatian. Sistemnya memang terasa familier, terutama karena mengadopsi konsep yang sama dengan Stardew Valley. Namun, gerakan-gerakan bertarung melawan monster dalam Fields of Mistria lebih luwes. Ayunan senjatanya, seperti pedang, bisa mengingatkan orang kepada Sea of Stars (2023).
Berenang dan menyelam, di sisi lain, mungkin menjadi hal yang paling menarik. Fields of Mistria ternyata mengizinkan karakter utamanya untuk menyusuri perairan dengan cara melompat ke dalamnya, entah ke dalam kolam, sungai, atau laut. Dengan berenang dan menyelam, pemain bisa mengeksplorasi beragam akses, seperti tempat atau barang tertentu. Sebagai gambaran, konsep ini seperti konsep berenang dan menyelam di Story of Seasons (2014) di Nintendo 3DS.
4. Dibalut dengan musik yang menyesuaikan suasana
Musik kerap menjadi pengiring suasana. Musik yang tepat akan membangkitkan gairah bermain. Sejumlah game juga tidak jarang menjadi ikonis karena musiknya sendiri. Beberapa bahkan menyediakan musiknya sebagai barang dagangan.
Fields of Mistria boleh jadi termasuk game yang bisa melakukan itu pada masa depan. NPC Studio telah mengembangkan musik yang tepat untuk mengiringi perjalanan pemain di dunia Mistria yang eksploratif. Musiknya terasa pas, begitu pun pergantiannya. Tiap skena akan diiringi musik tertentu. Musik pada musim semi, misalnya, berbeda dengan musik pada musim panas.
Suara-suara di luar musik tidak kalah menarik, contohnya suara derap kaki karakter utama. Ia bisa mengisi kekosongan saat musik berhenti pada malam hari. Belum lagi suara-suara dari aktivitas lain, seperti suara dari perkakas macam kapak dan pal, itu semua membuat permainan menjadi lebih hidup.
Meski tidak dilengkapi dengan suara karakter laiknya dalam percakapan sebenarnya, suara tikan huruf demi huruf yang terlontar dari ucapan karakter juga membuat suasana menjadi relevan. Orang akan tahu karakter utama sedang berbicara dengan non-player character (NPC) dari sana. Bahkan, suara yang dibuat karakter saat bercakap-cakap bisa berbeda. Ini menyesuaikan dengan kepribadian masing-masing.
5. Game sederhana dengan skenario yang mendalam
Skenario yang baik tidak akan berbuah baik tanpa pengarahan yang sama baik. Fields of Mistria mesti merasa beruntung memiliki Claire Belton dan Andrew Duff sebagai kreator. Sebab, mereka telah mengarahkan game ini melebihi ekspektasi.
Fields of Mistria boleh saja mirip Stardew Valley dalam hal grafik. Namun, untuk urusan cerita, ia boleh jadi sedikit lebih baik. Meski premisnya sederhana, interaksi antarkarakter yang terwujud dalam dialog-dialog yang mudah dicerna membuatnya menjadi game yang impresif.
Ragam cerita selingan di dalamnya tidak kalah menarik daripada cerita utamanya. Fields of Mistria kebetulan menyediakan beberapa cerita yang laik ditelusuri, entah untuk urusan sehari-hari atau momen tertentu yang melibatkan romansa antarkarakter. Ini pada akhirnya bisa menjadi petualangan bermain tersendiri.
Setelah pemutakhiran besar kedua, momen dalam Fields of Mistria bahkan makin variatif. Questline "Seeking Gossip", misalnya, hadir untuk menyemarakkan game ini. Pemain akan bisa mendapatkan petunjuk tentang hadiah kesukaan para karakter lewat interaksi dengan Elsie setelah menyelesaikan questline tadi. Fitur tambahan ini sekaligus menegaskan betapa baiknya pengembangan skenario Fields of Mistria.
Pengembangan Fields of Mistria secara keseluruhan terbilang memuaskan. Hampir tidak ada kekutu sepanjang permainan meski beberapa orang sempat menemukannya. Game ini juga makin stabil dengan pembaruan. Akan menarik menantikan versi lengkapnya pada masa depan.
Pada titik ini, memainkan Fields of Mistria telah menjadi pengalaman berharga di tengah maraknya beragam game yang ingin menjadi Stardew Valley berikutnya. Harganya dalam early access juga relatif terjangkau dengan hanya Rp122.999. Itu pun sedang didiskon hingga 20 persen sehingga turun menjadi Rp98.399. Tidak heran banyak orang menilainya begitu tinggi. Per 17 Maret 2025, ulasannya di Steam overwhelmingly positive. Sebanyak 98 persen dari 14.587 pemain puas dengan game ini.
Dengan mempertimbangkan beragam hal, termasuk premis, visual, mekanisme permainan, musik, dan jalinan cerita berikut harga jual, Fields of Mistria sendiri laik akan nilai 4,5/5. Ia bisa menjadi standar baru dalam ranah cozy game. Stardew Valley, yang terinspirasi dari Harvest Moon klasik, tidak lagi harus menjadi kiblat farming simulation game bergaya retro pada era modern.