Grounded punya mekanisme gameplay yang brilian dan membuat adiktif. (dok. Obsidian Entertainment/Grounded)
Penulis belum pernah memainkan Grounded pada konsol Xbox Series X. Namun, memainkannya di PC ternyata sangat mengasyikkan. Harus penulis akui bahwa developer sudah cukup brilian dalam memasukkan segala elemennya. Ada begitu banyak kegiatan atraktif dan intens yang dapat gamer lakukan di sini.
Nah, salah satu yang penulis suka adalah metode crafting layaknya game survival lainnya. Selama ini, penulis menganggap bahwa crafting yang hebat itu hanya ada dalam game besar, layaknya Horizon Forbidden West atau Far Cry. Ternyata, anggapan penulis keliru dan Obsidian sudah membuktikan bahwa game imut macam ini juga layak memiliki metode crafting jempolan.
Gak perlu bahan yang aneh dan langka untuk membuat senjata atau perlengkapan tempur. Cukup sediakan rumput, jamur, daun, dan hasil alam lain, kita sudah dapat melakukan crafting dengan kompleks. Jangan lupakan juga mekanisme pertarungan di sini. Musuh-musuh menjengkelkan, seperti serangga yang mengeluarkan bau busuk, bisa menjadi lawan tangguh.
Butuh cara efektif untuk menumbangkan mereka. Biasanya, penulis lebih suka memanjat tanaman atau batang rumput yang agak tinggi, lalu arahkan panah ke arah mereka dan dengan cepat serangga-serangga tersebut kabur. Cara-cara berbeda bisa diimplementasikan manakala kamu berhadapan dengan spesies lainnya, misalnya laba-laba, belalang, kumbang, semut merah, dan sebagainya.
Meskipun dunia yang dihadirkan hanya ada di pekarangan rumah, ia sudah tampil cukup luas dan masif. Bahkan, pada setiap langkah kita di tanah, akan muncul kejutan dari berbagai macam serangga atau spesies yang tidak kita ketahui sebelumnya. Nah, untuk menambah keseruan dalam bermain, kamu bisa mencoba multiplayer atau co-op.
Well, kengerian dan lingkungan serangga yang mencekam akan makin menjadi ketika malam tiba. Layaknya zombi, mereka bisa menyerang dan menyergap kita kapan saja meski kita berada di tempat yang aman. Wajar saja, sih, soalnya sebagian spesies serangga memang bersifat nokturnal alias mencari makan pada malam hari. Jadi, siap-siaplah berhadapan dengan serangga bertampang menyeramkan yang makin beringas saat hari mulai gelap.