Membangun pusat perbekalan di Imagine Earth terasa sangat repetitif. (dok. Serious Bros./Imagine Earth)
Tutorial akan menjadi pemandu kita pada saat awal mula campaign dimainkan. Mungkin untuk yang masih benar-benar pemula di dunia RTS, sandbox, dan konsep pembangunan kota, game ini akan terasa sangat membingungkan. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, kamu bisa dengan mudah mengoperasikan tiap-tiap perintah dan item yang ada.
Pada intinya, gameplay dalam Imagine Earth terpusat pada pembangunan kota atau peradaban kecil. Ada banyak istilah teknologi yang akan terdengar awam bagi gamer. Ada banyak pula hal-hal remeh yang terasa sangat repetitif dalam game ini. Jika familier dengan SimCity, Anno, atau Cities Skyline, jelas bahwa kamu akan merasakan aura yang sama meskipun hal ini dilakukan di planet asing dan terpencil.
Satu hal yang paling membuat penulis merasa jenuh adalah konsep pembangunan kota yang harus dilakukan secara berulang-ulang. Dalam mode campaign, saat berada di level atau planet yang baru, kamu hanya akan memainkan game secara berulang dan cepat. Hal inilah yang mungkin membuat Imagine Earth tidak bisa menjadi game strategi yang bakal dimainkan secara intens dan dalam.
Oh, ya, tidak disertakan pula sistem perdagangan atau hubungan khusus antara satu planet dengan planet yang lain. Padahal, sistem berkesinambungan macam ini akan membawa kita pada sebuah mekanisme yang mengasyikkan untuk dimainkan. Bagi kamu pemain baru di dunia RTS dan pembangunan kota, mungkin Imagine Earth akan terasa menantang dan mengasyikkan untuk dimainkan. Namun, untuk sekelas gamer PC veteran, game ini tidak lebih dari permainan yang sangat repetitif dan berpotensi membuat jenuh.