Kena: Bridge of Spirits memiliki gameplay yang asyik sekaligus menantang. (dok. Ember Lab/Kena: Bridge of Spirits)
Kena: Bridge of Spirits merupakan aksi petualangan yang dimainkan dari sudut pandang orang ketiga. Dalam game ini, kita akan mengontrol Kena dan terlibat langsung dengan aksi, petualangan, pemecahan puzzle, dan pertempuran. Sebagai pemandu roh, kita juga dilengkapi dengan item penting, yakni busur yang bisa digunakan sebagai senjata ataupun memecahkan teka-teki.
Satu hal yang harus diperhatikan adalah kemampuan kita dalam berinteraksi dengan dunia roh dan dunia nyata secara bersamaan. Oh, ya, kamu juga akan ditugaskan untuk mengumpulkan berbagai macam roh kecil yang dinamakan Rot. Mereka bisa dijadikan bala bantuan di saat kamu membutuhkan sesuatu, seperti memindahkan objek dan mengalihkan konsentrasi musuh.
Banyak gamer beranggapan bahwa memainkan game ini di PS5 akan terasa lebih mengasyikkan. Bukan tanpa sebab, fitur DualSense dan Adaptive Trigger yang ada pada kontrol PS5 akan memaksimalkan sensasi seru di dunia yang sedang dijelajahi oleh Kena. Namun, bukan berarti kontrol di PC dinilai buruk. Bagi penulis, memainkannya di platform PC juga terasa menyenangkan sekaligus menantang.
Ember Lab tidak memasukkan unsur RPG secara intens di sini. Bahkan, bisa penulis katakan bahwa game ini memang murni berjalan dalam tema aksi petualangan yang lekat dengan daya juang sang protagonis. Meskipun ada tingkatan skill yang bisa diraih, jelas bahwa Kena: Bridge of Spirits tidak menitikberatkan permainan pada sistem role-playing. Meskipun begitu, memainkan game ini tidak semudah yang dibayangkan.
Entah itu puzzle atau battle, semuanya memiliki porsi yang sama sulitnya. Well, cobalah berpikiran logis pada saat memainkan game ini. Kesulitan-kesulitan yang bakal kamu hadapi sebetulnya bukanlah kesulitan tingkat dewa layaknya Dark Souls, Sekiro, ataupun Nioh 2. Kendati demikian, tetap saja mekanisme dalam game arahan Mike Grier ini tidak akan cocok buat kamu yang mudah menyerah.