Motor Town: Behind The Wheel punya mekanisme kompleks. (dok. P3 Games/Motor Town: Behind The Wheel)
Seperti yang sudah disinggung di atas bahwa kita dituntut untuk profesional dalam menjalankan tiap-tiap misinya. Profesional di sini artinya benar-benar serius dan sanggup menyelesaikan misi dengan baik. Jadi, jangan harap kamu bisa melakukan pekerjaan dengan ngawur dan serampangan. Serius, game ini bukan simulasi berkendara biasa.
Jika memilih untuk menjadi pengemudi pick up, misalnya, kamu wajib melihat dan mengelola jadwal pengambilan barang. Beberapa faktor juga akan dilampirkan, misalnya jarak, posisi, jumlah barang, jenis barang, tempat tujuan, biaya, dan bayaran kamu. Jika tidak bisa mengelola jarak, waktu, dan biaya, semuanya akan berakhir dengan kerugian.
Yup, jangan lupakan bahan bakar dan suku cadang dari kendaraan yang kamu operasikan. Itu sebabnya, alih-alih menyebutnya sebagai game open world biasa, penulis justru lebih suka menyebutnya sebagai simulasi berkendara yang penuh warna. Selain grafiknya memang penuh dengan warna, mekanisme yang dijalankan pun sama indahnya.
Menjadi pengemudi taksi juga akan membawa kesenangan tersendiri. Jadwal, lokasi, dan tujuan penumpang harus kita selesaikan sebaik mungkin. Masih belum puas? Kamu bisa menjadi pengemudi bus sekolah yang penuh risiko. Rupanya, menjemput dan mengantarkan anak-anak ke sekolah bukanlah hal yang mudah, lho.
Keamanan dan ketepatan waktu harus dikuasai. Jika tidak, itu akan membuat namamu menjadi buruk. Jika ingin memacu adrenalin, gamer bisa mengemudikan mobil balap di lintasan khusus. Namun, lagi-lagi kita tidak boleh sembarangan dalam mengikuti balapan mobil karena ada peraturan yang harus dipatuhi.
Perbedaan kesan dan suasana juga bisa kita rasakan saat beralih profesi. Menjadi driver taksi tentu saja sangat berbeda dengan menjadi pengemudi truk trailer yang mengangkat beban seberat kontainer. So, ingin merasakan bagaimana asyiknya mengemudikan banyak kendaraan? Motor Town: Behind The Wheel adalah jawabannya.