game footage NBA 2K23 (dok. Visual Concepts/NBA 2K23)
Secara histori, NBA 2K23 melibatkan banyak masa. Seperti disinggung pada poin sebelumnya, selain masa kini, 2K menghadirkan beberapa era, yaitu 1980-an, 1990-an, dan 2000-an.
Ceritanya tentu berbeda-beda. Pada 1980-an, NBA tengah berada pada era rivalitas Magic Johnson dan Larry Bird. Pada masa itu, kedua pemain tersebut mengangkat dua nama tim: Los Angeles Lakers dan Boston Celtics, dua raksasa penyegel gelar juara terbanyak dalam sejarah NBA.
Pada 1990-an, NBA memasuki dinasti Chicago Bulls. Nama Michael Jordan melambung. Bola basket makin mendunia.
Pada 2000-an, Los Angeles Lakers bangkit bersama Kobe Bryant dan Shaquille O'Neal. Tidak heran jika era ini diberi nama The Kobe Era.
Sementara itu, The Modern Era mengisahkan NBA era terbaru. Isinya pemain-pemain zaman sekarang. Pemain-pemain debutan yang masuk ke angkatan 2022 pun turut hadir.
Selain cerita masing-masing era pada mode MyNBA Eras, mode Jordan Challenge juga hadir dengan ceritanya sendiri. Ini menandakan bahwa NBA 2K23 tidak hanya bergantung pada satu mode cerita, yang biasanya bertumpu pada mode MyCareer. Variasi membuat game penuh tantangan.
Ini belum ditambah mode lain, salah satunya WNBA alias liga bola basket perempuan di AS. NBA 2K telah mengadopsi WNBA ke dalam game sejak NBA 2K20.
Dari review di atas, NBA 2K23 terbilang cukup baik dibanding pendahulunya, terutama soal detail. Namun, game ini seharusnya bisa dikembangkan lagi.
Secara keseluruhan, nilainya hanya 3,5/5. Itu dinilai dari lima elemen: grafik, gameplay, musik, fitur, dan cerita. Aspek-aspek penting seperti mekanisme gerak, teknis, dan AI yang perlu dikembangkan membuat game ini sulit mendapat nilai sempurna.