[REVIEW] Warhammer 40,000: Battlesector—Pertempuran Seru 2 Faksi

Bagi penggemar game strategi dengan mekanisme turn-based, serial dari waralaba Warhammer pasti sudah sangat kamu kenal sejak dulu. Awalnya, pada era 1980-an, permainan ini hanya mengusung pada sistem tabletop layaknya papan catur atau Monopoly. Nah, serial Warhammer 40,000 dibuat secara khusus bagi gamer yang suka dengan unsur tabletop sekaligus turn-based—tentunya masih mirip dengan permainan papan pada umumnya.
Kini, kita akan menuju ke sistem digitalnya, yakni sebuah permainan video yang biasanya dirilis untuk Windows (PC). Pada 22 Juli 2021 lalu, Slitherine Ltd. kembali merilis serial sci-fi ini dengan judul Warhammer 40,000: Battlesector untuk platform Windows (PC), PS4, dan Xbox One. Ia hadir dengan ciri khas yang sangat kental dan ini menjadi kabar bagus buat kamu yang mencintai serial Warhammer.
Penulis membelinya dengan harga cukup murah di Steam, yakni Rp169.999. Harga ini jelas jauh lebih murah ketimbang versi konsolnya. Well, bagaimana pengalaman penulis dalam memainkannya? Yuk, simak review Warhammer berikut ini.
1. Plot simpel yang masih mempertahankan bobotnya
Satu hal yang pasti akan dirasakan gamer jika memainkan game ini adalah latar belakang cerita yang cukup simpel, tapi masih tampak berbobot berkat kedalaman kisah yang intens. Dalam Warhammer 40,000: Battlesector, kita akan menjalani sebuah kisah naratif berupa pertempuran dua faksi berbeda, yakni Blood Angel atau Pasukan Luar Angkasa dan Tyranid.
Secara umum, faksi Blood Angel merupakan faksi yang ideal karena memiliki pasukan tempur dengan kekuatan nyaris seimbang satu sama lain. Kamu bisa melihat gambaran besar bahwa faksi ini hanya dibagi menjadi dua jenis utama, yakni pasukan tangan kosong dan penembak. Sementara, Tyranid adalah faksi yang memiliki kemampuan minim dalam bertarung, tapi memiliki jumlah pasukan yang sangat masif.
Tyranid yang memiliki pasukan penghancur masif telah menyerang peradaban Blood Angel sampai benar-benar terpojok. Yup, konsep yang digunakan Black Lab Games selaku pengembang lagi-lagi cukup sederhana, yakni menempatkan Tyranid sebagai alien atau monster yang tugasnya hanya menghancurkan, makan, dan berkembang biak. Alih-alih menyerah, Blood Angel membuat Primaris Marines, sebuah unit tempur kuat yang lebih besar ketimbang unit marines biasa.
Latar belakang cerita terjadi di sebuah planet bernama Baal, rumah dari faksi Blood Angel. Dalam misi-misi yang dimainkan, kita akan menjalankan faksi Blood Angel dan beberapa sekutu untuk melawan serta mengalahkan Tyranid. Plot sederhana dan menarik macam ini akan dengan mudah disukai oleh banyak gamer di dunia. Jika baru saja memainkannya, kamu akan dapat dengan cepat memahami apa yang akan disampaikan oleh developer.