Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret pemain Dewa United (instagram.com/mpl.id.official)
Potret pemain Dewa United (instagram.com/mpl.id.official)

Pertandingan MPL ID Season 16 Week 5 menghadirkan laga penuh tensi antara Dewa United dan RRQ pada Jumat, (19/9/2025). Kedua tim sama-sama datang dengan motivasi tinggi untuk mengamankan poin penting demi menjaga peluang menuju babak playoff. Namun, jalannya pertandingan justru menunjukkan perbedaan yang sangat jelas dalam hal eksekusi strategi, koordinasi, hingga hasil akhir. Dewa United berhasil membungkam RRQ dengan skor telak 2-0, sebuah hasil yang membuat publik terkejut sekaligus kagum dengan performa konsisten mereka.

Dewa United tampil dengan disiplin luar biasa sejak menit awal, memanfaatkan momentum untuk menguasai jungle dan objektif besar seperti Turtle serta Lord. Di sisi lain, RRQ yang biasanya dikenal dengan permainan agresifnya justru terlihat pasif dan kesulitan mencari celah untuk membalikkan keadaan. Statistik dari kedua game memperlihatkan bagaimana perbedaan kualitas eksekusi menjadi penentu hasil akhir. Berikut adalah tiga fakta RRQ kalah 0–2 dari Dewa United di MPL ID S16!

1. Reyy dan Octa jadi kunci utama kemenangan Dewa United

Potret Octa dan Reyy (instagram.com/mpl.id.official)

Performa Reyy menjadi sorotan utama di pertandingan ini, khususnya pada game kedua ketika ia menggunakan Yi Sun-Shin. Dengan catatan KDA 10/1/8, Reyy berhasil terlibat dalam hampir seluruh kill yang dimiliki timnya. Efisiensi farm serta kecepatan rotasi membuat Reyy mampu mendominasi map, menguasai objektif penting, sekaligus memberikan damage yang konsisten dalam setiap pertempuran besar. Bahkan, setiap team fight seolah selalu bergantung pada ketepatan eksekusinya dalam memimpin jalannya laga.

Tidak hanya Reyy, Octa juga memperlihatkan fleksibilitas luar biasa dengan dua hero berbeda di game yang mereka menangkan. Pada game pertama, ia menggunakan Hanzo dengan KDA 4/1/9 yang sukses mengacak-acak pertahanan RRQ, terutama dengan kemampuan split push dan tekanan di backline. Lalu di game kedua, ia beralih ke Zhuxin dengan catatan 2/1/18, di mana kontribusinya lebih menekankan pada crowd control dan zoning musuh. Kombinasi keduanya menghadirkan keseimbangan yang membuat Dewa United sulit dibendung oleh RRQ.

2. Maybe, Qinn, dan Muezza tunjukkan konsistensi luar biasa

Potret pemain Dewa United (instagram.com/mpl.id.official)

Selain Reyy dan Octa, Dewa United juga memiliki pemain lain yang tampil stabil dan berkontribusi besar dalam kemenangan mereka. Maybe, misalnya, tampil dengan dua peran berbeda di dua game. Di game pertama, ia menggunakan Claude dengan KDA 2/0/9, menunjukkan kesabaran dalam farming sebelum memberikan damage besar di fase pertarungan. Sementara di game kedua, Maybe memainkan Ruby dengan catatan 5/2/10, yang berhasil berkali-kali menghentikan pergerakan pemain RRQ lewat kombinasi stun dan crowd control.

Qinn dan Muezza pun tidak kalah penting dalam skema permainan tim. Qinn yang memainkan Arlott di game pertama mencatat 4/1/11, menjadi inisiator utama sekaligus garda depan yang solid. Di game kedua, ia menggunakan Uranus dengan KDA 1/2/8, meskipun tidak mencatat banyak kill, perannya sebagai damage absorber sangat krusial. Sementara itu, Muezza tampil efektif dengan Kalea (2/3/10) dan Chou (5/2/10), menghadirkan variasi inisiasi yang membuat RRQ semakin sulit beradaptasi. Trio ini menjadi bukti bahwa Dewa United memiliki kedalaman skuad dan konsistensi yang sangat baik.

3. Statistik tunjukkan RRQ benar-benar kewalahan

Statistik game 1 dan 2 pada pertandingan RRQ vs DEWA (id-mpl.com)

Di sisi RRQ, statistik kedua game memperlihatkan jelas bagaimana mereka tidak mampu mengimbangi permainan lawan. Pada game pertama, Rinz yang memakai Angela hanya mencatat 0/4/4, Toyy dengan Granger 0/2/2, serta Dyrennn dengan Cici 2/1/2. Bahkan Idok dengan Gatotkaca 0/6/3 dan Sutsujin dengan Thamuz 3/5/1 menunjukkan betapa mereka kesulitan dalam menghadapi rotasi cepat Dewa United. KDA yang timpang ini membuat RRQ sulit membuka peluang kemenangan sejak awal.

Game kedua pun berakhir dengan catatan serupa. Sutsujin sebagai Lancelot hanya mengantongi KDA 1/6/3, sementara Dyrennn dengan Arlott 0/4/2, Idok dengan Khaleed 0/7/5, Rinz dengan Cecilion 3/3/3, dan Toyy dengan Kimmy 3/3/1. Statistik tersebut memperlihatkan tidak ada satu pun pemain RRQ yang benar-benar dominan di jalannya pertandingan. Kekalahan objektif, kalah rotasi, serta lemahnya eksekusi drafting membuat RRQ benar-benar tertekan sepanjang laga, hingga akhirnya kalah 0-2 tanpa balasan.

Kemenangan 2-0 ini menegaskan bahwa Dewa United semakin percaya diri untuk bersaing di papan tengah klasemen MPL ID Season 16. Dengan catatan statistik yang menunjukkan kontribusi merata dari semua pemain, Dewa berhasil memperlihatkan permainan yang matang dan disiplin. Sebaliknya, RRQ kalah 0–2 dari Dewa United di MPL ID S16 dan harus melakukan evaluasi besar-besaran. Jika tidak, performa mereka yang tak kunjung membaik akan membuat peluang ke babak playoff semakin tipis. Pertanyaannya, apakah kemenangan ini akan menjadi titik balik kebangkitan Dewa United menuju fase berikutnya? Untuk tahu perkembangannya, saksikan performa mereka dalam laga MPL Indonesia S16!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team