Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret pemain RRQ divisi VALORANT
Potret pemain RRQ divisi VALORANT (instagram.com/rrq_valorant)

Turnamen VALORANT Championship 2025 semakin memanas ketika pertandingan lower bracket group stage mempertemukan Rex Regum Qeon (RRQ) melawan Bilibili Gaming (BLG). Laga ini digelar pada 22 September 2025, tepat di hari kedelapan turnamen, dan langsung menyedot perhatian publik karena menentukan nasib kedua tim di fase grup. RRQ datang dengan beban berat, sebab sebelumnya mereka belum pernah meraih kemenangan atas BLG di ajang internasional. Namun, hasil kali ini benar-benar berbeda, karena RRQ akhirnya mampu membalikkan prediksi dengan tampil penuh determinasi dan disiplin strategi.

Keberhasilan RRQ tumbangkan BLG 2–1 di VALORANT Champions 2025 menjadi salah satu cerita besar dari babak penyisihan grup, terutama karena terjadi dengan cara yang dramatis. Sempat tertinggal lebih dulu di map pembuka, RRQ berhasil bangkit di dua map berikutnya dan menutup laga dengan skor meyakinkan 2–1. Hasil ini bukan hanya memastikan langkah mereka tetap hidup di turnamen, tetapi juga menandai momen bersejarah berupa kemenangan internasional pertama RRQ atas tim raksasa asal Tiongkok tersebut. Berikut tiga fakta penting yang membuat laga ini layak dikenang.

1. RRQ akhiri catatan buruk dengan kemenangan internasional bersejarah

Potret pemain Team RRQ (instagram.com/rrq_valorant)

Kemenangan RRQ atas BLG menjadi tonggak baru dalam perjalanan tim yang bermarkas di Asia Tenggara tersebut. Sebelum laga ini, RRQ selalu gagal menumbangkan BLG ketika bertemu di turnamen resmi, baik di regional maupun internasional. Hasil akhir 2-1 di lower bracket ini pun menjadi bukti bahwa RRQ mampu berkembang pesat, sekaligus menepis anggapan bahwa mereka hanya akan menjadi pelengkap di fase grup. Keberhasilan ini terasa semakin manis karena datang di momen krusial, ketika satu kekalahan saja bisa mengakhiri perjalanan mereka di VALORANT Champions 2025.

Di sisi lain, kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi BLG yang harus tersingkir lebih awal dari kompetisi. Mereka gagal meraih satu pun kemenangan sepanjang babak grup dan akhirnya menjadi tim asal Tiongkok kedua yang tersingkir, setelah EDward Gaming lebih dulu mengalami nasib serupa. Padahal, BLG datang dengan ekspektasi tinggi karena dikenal memiliki mekanik individu yang tajam dan strategi cepat. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa mereka tidak cukup solid menghadapi disiplin taktik RRQ

2. Dari kekalahan di Map Sunset hingga comeback di Lotus dan Abyss

Potret pemain dan analis team RRQ (instagram.com/rrq_valorant)

Pertandingan dimulai dengan dominasi BLG yang tampil agresif di map pertama, Sunset. Mereka mampu menekan lini pertahanan RRQ dengan variasi serangan cepat hingga akhirnya menutup map dengan skor 13-7. Situasi ini membuat posisi RRQ kian terjepit, karena satu kekalahan lagi berarti mereka harus angkat kaki dari turnamen. Namun, bukannya runtuh, justru RRQ berhasil menjaga mental dan menunjukkan adaptasi luar biasa di map berikutnya.

Memasuki map kedua, Lotus, RRQ mulai menemukan ritme permainan mereka. Koordinasi antarpemain terlihat lebih solid, eksekusi serangan lebih sabar, dan pertahanan lebih disiplin. Hasilnya, mereka berhasil membalas dengan skor 13-8 untuk menyamakan kedudukan. Puncak drama terjadi di map ketiga, Abyss, yang justru menjadi ajang dominasi penuh dari RRQ. Dengan strategi defensif matang serta retake yang efektif, mereka menghancurkan BLG dengan skor telak 13-4. Skor ini menegaskan bahwa comeback RRQ bukan sekadar keberuntungan, melainkan hasil dari kesiapan taktik dan mental yang kuat.

3. Jemkin dan Monyet jadi penentu, statistik ungkap dominasi RRQ

Potret RRQ Jemkin (instagram.com/rrq_valorant)

Selain strategi tim yang terstruktur, performa individu juga menjadi faktor kunci di balik kemenangan RRQ. Pemain asal Eropa, Jemkin, tampil luar biasa terutama di map penentuan, Abyss. Dengan torehan 51 kill dan average combat score (ACS) 246, ia benar-benar menjadi momok bagi BLG. Catatan +14 pada statistik K/D/A membuktikan perannya sebagai pemain paling berpengaruh di laga ini.

Sementara itu, Monyet juga konsisten memberi kontribusi besar dengan 46 kill, ACS 223, serta selisih positif +10 dalam K/D. Performa kedua pemain ini dilengkapi oleh rekan setim mereka, seperti xffero dengan +5 K/D, serta Crazyguy dan Kushy yang berperan penting dalam eksekusi strategi. Di sisi lawan, hanya Levius yang mampu tampil menonjol dengan 48 kill dan ACS 223, sementara pemain BLG lainnya kesulitan menjaga konsistensi. Statistik ini memperlihatkan betapa dominannya RRQ, baik secara individu maupun kolektif, dalam memastikan kemenangan bersejarah tersebut.

Kemenangan RRQ atas BLG di VALORANT Champions 2025 bukan hanya soal bertahan di turnamen, tetapi juga soal pembuktian bahwa mereka mampu bersaing di panggung tertinggi. Setelah sekian lama dianggap sebagai tim kuda hitam, RRQ akhirnya menorehkan catatan bersejarah dengan mengalahkan salah satu tim unggulan Tiongkok di laga penting. Performa ini tentu menjadi modal berharga untuk menghadapi tantangan berikutnya di fase turnamen yang lebih berat.

Momen RRQ tumbangkan BLG 2–1 di VALORANT Champions 2025 memberi harapan baru bahwa tim-tim Asia Tenggara bisa unjuk gigi melawan raksasa internasional. Bagi RRQ sendiri, ini adalah titik awal yang bisa mengubah narasi mereka di scene kompetitif VALORANT. Kini, semua mata tertuju pada langkah selanjutnya; apakah RRQ bisa melanjutkan momentum ini hingga menembus playoffs, atau justru terhenti di tengah jalan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team