ilustrasi yield farming (dok. youtube.com/Whiteboard Crypto)
Yield farming adalah strategi investasi berisiko tinggi, di mana investor menyediakan likuiditas, staking, meminjamkan, atau meminjam aset kripto di platform DeFi untuk mendapatkan pengembalian yang lebih tinggi. Investor dapat menerima pembayaran dalam bentuk kripto tambahan. Meski popularitasnya telah menurun, yield farming masih bisa menguntungkan bagi investor yang sangat cerdas dan mampu menahan risiko volatilitas harga, rug pulls, dan tindakan regulasi.
Yield farming memungkinkan investor untuk mendapatkan hasil dengan menempatkan koin atau token di bursa terdesentralisasi (DEX) untuk menyediakan likuiditas bagi berbagai pasangan token. Penambang hasil biasanya mengandalkan DEX untuk meminjamkan, meminjam, atau staking koin yang memungkinkan mereka mendapatkan bunga dan berspekulasi pada fluktuasi harga. Kontrak pintar digunakan di DEX untuk mengunci token yang dipinjamkan untuk yield farming.
Risiko yang perlu diperhatikan salah satunya adalah volatilitas pasar kripto tinggi yang dapat menyebabkan kerugian dan slippage harga. Yield farming bisa sangat menguntungkan, tetapi juga bisa menyebabkan kerugian signifikan. Oleh karena itu, yield farming sebaiknya hanya dilakukan oleh investor paling cerdas yang dapat menahan atau tidak peduli dengan risiko tersebut.
Jadi, di tengah perkembangan pesat teknologi dan dunia digital, crypto menawarkan banyak peluang untuk kamu yang ingin mencoba sumber penghasilan baru. Mulai dari earning crypto, play-to-earn, hingga yield farming, semuanya punya potensi untuk meningkatkan pendapatanmu secara pasif. Kamu enggak perlu terburu-buru, cukup mulai dengan langkah kecil dan lihat bagaimana asetmu bisa berkembang, ya!