Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sistem operasi Windows 11 (unsplash.com/Windows)

Perangkat storage seperti HDD dan SSD adalah salah satu kompenen yang penting dalam sebuah laptop atau komputer. Selain menyimpan data penting kamu seperti foto dan dokumen, baik SSD maupun HDD merupakan habitat bagi sistem operasi, seperti Windows, macOS, dan Linux. Oleh karena itu, kamu mungkin sering mendengar bahwa SSD kerap dijadikan boot drive atau disebut juga tempat untuk menyimpan OS karena lebih cepat membaca data dibandingkan HDD.

Nah, kalau kamu mau upgrade dari HDD ke SSD, biasanya harus menginstal ulang sistem operasi beserta program dari awal pada SSD yang baru. Namun, untuk memudahkan pengguna, beberapa perusahaan akhirnya mengembangkan software yang bisa kamu gunakan untuk kloning HDD ke SSD. Meski begitu, tetap ada beberapa hal yang perlu kamu cermati agar datamu bisa dikloning dengan sempurna, ya!

1. Memastikan HDD dan SSD kompatibel untuk dikloning

Default Image IDN

Sebelum memulai proses kloning, pastikan bahwa drive utama dan SSD target kloning kompatibel satu sama lain. Umumnya, kamu harus memeriksa ukuran penyimpanan, interface, dan file system. Misalnya, jika kamu ingin bermigrasi dari HDD ke SSD, perhatikan perbedaan kapasitas karena jika ukuran SSD lebih kecil maka kloning Windows tidak akan berhasil.

Selain itu, periksa kembali apakah SSD baru mendukung sistem file sama dengan hard disk utama yang biasanya dalam bentuk NTFS untuk instalasi Windows. Untuk menjaga kelancaran migrasi, lakukan backup terhadap semua file dan folder penting sebelum memulai prosedur kloning. Kamu juga dapat memanfaatkan aplikasi pihak ketiga yang terpercaya seperti Acronis True Image atau Macrium Reflect untuk membuat backup seluruh sistem.

2. Mengenal beberapa software untuk kloning Windows

Editorial Team

EditorYohan

Tonton lebih seru di