Industri teknologi informasi terus mengalami pertumbuhan yang pesat sejalan dengan peningkatan permintaan akan aplikasi dan perangkat lunak. Akan tetapi, untuk menjamin bahwa perangkat lunak tersebut dapat beroperasi optimal, aman, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna, diperlukan pengujian komprehensif.
Dalam konteks ini, peran quality assurance engineer dan software tester memiliki tanggung jawab penting untuk memastikan bahwa perangkat lunak memiliki kualitas yang tinggi, bebas dari kecacatan, dan memenuhi kebutuhan pengguna.
Jika kamu berencana memulai karier di dunia pengembangan perangkat lunak, sangat penting untuk memahami perbedaan antara keduanya. Meski dua profesi ini terlibat dalam pengembangan perangkat lunak, mereka memiliki fokus dan lingkup tugas berbeda. Mari ulas bersama keenam perbedaan utama antara posisi quality assurance engineer dan software tester, yuk!