5 Perbedaan Posisi Quality Assurance Engineer dan Software Tester

Industri teknologi informasi terus mengalami pertumbuhan yang pesat sejalan dengan peningkatan permintaan akan aplikasi dan perangkat lunak. Akan tetapi, untuk menjamin bahwa perangkat lunak tersebut dapat beroperasi optimal, aman, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna, diperlukan pengujian komprehensif.
Dalam konteks ini, peran quality assurance engineer dan software tester memiliki tanggung jawab penting untuk memastikan bahwa perangkat lunak memiliki kualitas yang tinggi, bebas dari kecacatan, dan memenuhi kebutuhan pengguna.
Jika kamu berencana memulai karier di dunia pengembangan perangkat lunak, sangat penting untuk memahami perbedaan antara keduanya. Meski dua profesi ini terlibat dalam pengembangan perangkat lunak, mereka memiliki fokus dan lingkup tugas berbeda. Mari ulas bersama keenam perbedaan utama antara posisi quality assurance engineer dan software tester, yuk!
1. Lingkup pekerjaan yang dikerjakan oleh quality assurance engineer dan software tester
Salah satu perbedaan paling mendasar antara quality assurance engineer dan software tester adalah lingkup pekerjaan yang ditangani. QA engineer memiliki peran yang lebih luas yang mencakup seluruh tahapan pengembangan perangkat lunak. Mereka bertanggung jawab untuk merencanakan, mengawasi, dan memastikan bahwa standar kualitas telah diterapkan dalam setiap tahap pengembangan. Sedangkan software tester lebih berfokus pada pengujian perangkat lunak yang telah dibuat sebelumnya. Biasanya mereka bekerja pada fase akhir pengembangan untuk mengidentifikasi dan melaporkan bug atau masalah dalam perangkat lunak.