ilustrasi tablet berbahasa Akkadia (wikimedia.org/Daderot)
Para peneliti mengklaim bahwa AI ini memiliki akurasi 97 persen dalam menerjemahkan aksara Akkadia ke bahasa Latin. Mereka mengatakan bahwa lebih mudah menerjemahkan ke bahasa Latin karena bahasa Inggris memiliki struktur kalimat yang lebih rumit.
Mengutip PC Gamer, AI ini bekerja dengan baik ketika ditugaskan untuk menerjemahkan teks tertulis formal, seperti dekrit kerajaan atau tulisan para cendekia di masa lampau. Namun, AI ini agak struggle dalam menerjemahkan teks-teks sastra, contohnya puisi.
"Apa yang luar biasa tentang ini adalah saya tidak perlu memahami bahasa Akkadia sama sekali untuk menerjemahkan (tablet berbahasa kuno) dan mendapatkan apa yang ada di balik cuneiform. Saya hanya cukup menggunakan algoritma untuk memahami dan menemukan apa yang dikatakan (oleh) masa lalu," ungkap Gai Gutherz, salah satu peneliti yang merupakan ilmuwan komputer.